Rapat Timwas Century dengan KPK siang tadi berlangsung memanas. Salah
satunya karena aksi PKS yang banyak mengkritik KPK hingga akhirnya
walkout.
Adalah pernyataan pimpinan KPK Bambang
Widjojanto yang memicu walkout-nya PKS. Bambang menyinggung level
pengetahun timwas soal kasus Century. Atas pernyataan ini, PKS menyerang
balik KPK dengan menyatakan Bambang tak layak hadir di timwas.
Bambang
disebut pernah menjadi lawyer LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) yang
diduga terkait kasus Century, meski setelah jadi pimpinan KPK profesi
itu dilepas. Kedua, Bambang pernah berjanji pada Timwas tak akan
terlibat dalam penanganan kasus Century.
Maka sebagai jalan
tengah atas pro kontra itu, pimpinan rapat Sohibul Iman menggelar voting
alias meminta pandangan fraksi soal perlu tidaknya Bambang tak perlu
hadir rapat Century.
"Saya kira bisa (hadir), kita butuh
informasi. Saya kira ada kedewaasan kita menilai apakah informasi itu
ada conflict of interest atau tidak," kata anggota Timwas Fraksi Partai
Golkar Chairuman Harahap.
Tanggapan senada disampaikan oleh
Fraksi Partai Demokrat yang disampaikan Gede Pasek Suardika. Menurutnya,
yang terpenting adalah informasi yang dimiliki Bambang terkait
penanganan kasus Century.
"Jadi di forum ini kan mencari tahu,
masalah ada interest atau tidak masing-masing fraksi bisa menakarnya.
Tapi yang penting informasinya dapat," kata Pasek.
"Jangan hanya
masalah individual informasinya tidak dapat, padahal dari informasi itu
kita bisa tentukan dan mengambil sikap. Kami tak keberatan Pak Bambang
hadir," imbuh ketua DPP PD itu.
Begitu juga dengan Fraksi Hanura
yang disampaikan Syarifudin Sudding. "Saya kira pimpinan KPK diundang
kita ingin tahu bagaimana progresnya. Jadi dalam undangan tak hanya satu
dua, tapi kolegial pimpinan KPK," kata Sudding.
"Bahwa ada
conflict of interest saudara Bambang, harus dipilah apakah berkaitan
dengan interest dirinya atau tidak. Saudara Bambang yang paham, saya
kira Hanura tak keberatan," tegasnya.
Begitu juga dengan fraksi
lainnya yang sepakat agar Bambang tetap ikut menangani kasus Century.
Pandangan sedikit berbeda disampaikan oleh Fraksi PPP, oleh Ahmad Yani.
"Apakah
hanya Bambang yang memahami yang lain tak paham? Ini memang strategi
penyidikan, tapi bukan berarti ada yang istimewa. Saya nggak keberatan
saudara Bambang hadir," kata Yani.
Nah, dari seluruh pandangan fraksi itu, hanya PKS yang menolak sendiri. PKS tegas tak ingin ada Bambang dalam rapat Century.
"Waktu
Bambang mengatakan tak akan terlibat Century, saya tahu bagi penegak
hukum etika lebih tinggi dari hukum. Jadi orang tidak boleh interestkan
dirinya dengan apapun," kata Fahri lantang.
Fahri menuding kasus
Century ujungnya adalah LPS dimana Bambang pernah menjadi pengacaranya.
Ia juga tersinggung dengan pernyataan Bambang yang seolah merendahkan
dirinya.
"Anda mulai melecehkan dewan juga, tapi dewan lebih tinggi. Saya nggak suka cara anda memperlakukan dewan seperti ini.
Menurut saya saudara Bambang tak layak!" kata Fahri.
Namun
meski PKS bersuara keras, keputusan seluruh fraksi adalah tetap meminta
Bambang tetap hadir. PKS yang berbeda pandangan pun memutuskan walkout
dari rapat timwas Century. Meski sang pimpinan rapat yang juga PKS
Sohibul Iman, tetap di ruangan.
Usai PKS keluar, ketua KPK Abraham Samad menjelaskan sedikit terkait posisi Bambang dalam penanganan kasus Century.
"Ada
beberapa ekspose tertentu Pak Bambang tak hadir, jadi tidak ikut dalam
vote pengambilan keputusan (pimpinan KPK). Maka kita persilakan pak
Bambang tak ikut dalam vote, dan ini juga pertimbangan yang
bersangkutan," kata Samad.
sumber:http://news.detik.com/read/2013/06/06/000208/2266220/10/timwas-century-bambang-widjojanto-tetap-dibutuhkan-di-rapat?9911012