Saya kaget ketika tulisan saya tentang pengakuan Ahmad Fatonah
(AF) menguntungkan PKS diserbu banyak pembaca. Bahkan masuk dalam kolom
trending artikel di blog keroyokan ini. Kompasiana, nampaknya menjadi
ajang saling adu argumentasi melalui tulisan.
Bagi saya yang berprofesi sebagai
seorang blogger, menulis menjadi tempat bagi saya mengeluarkan isi hati.
Katakan kebenaran menurut hati nuranimu dengan sebuah tulisan yang
keluar dari hatimu yang terdalam. Itulah yang seharusnya dilakukan oleh
para kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejatera (PKS). Harus banyak
kader PKS yang pintar menulis dari hatinya.
Saya bukan kader PKS apalagi simpatisannya.
Oleh karena itu saya menyarankan kepada kader dan simpatisan PKS untuk
melek internet dan lawanlah tulisan dengan tulisan. Tentu tulisan itu
harus mengalir dan keluar dari hati. Tidak perlu mencaci maki dan
jadilah seorang blogger yang menulis dari hatinya.
PKS dan kekuatan media sosial akan
menjadi ternding topik yang menarik. Sudah selayaknya petinggi PKS dan
para kadernya memanfaatkan media ini untuk mempublikasikan kegiatan PKS
yang positif. Lawan tulisan yang negatif tentang PKS dengan tulisan yang
positif. Pada akhirnya, pembaca akan mendapatkan informasi yang benar
dari tulisan yang keluar dari hati yang bersih nan suci.
Pengakuan Ahmad Fatonah di televisi
bisa menjadi tulisan yang menarik bila kita menulisnya dengan santai dan
tak memihak. Saya menuliskannya setelah beolahraga pagi, dan tanpa ada
beban apa-apa. Saya pun belum pernah kenal dengan PKS dan petingginya.
Kalau pun kenal, kami tak terlalu akrab.
Saran saya, ajarkan ilmu menulis
kepada semua kader PKS, dan ajaklah mereka untuk memiliki akun di
facebook, twitter, blog, dan media sosial lainnya. Mungkin para kader
PKS bisa belajar dari film twitter dan facebook. Di film itu para kader
PKS bisa melihat bagaimana sekelompok orang menaikkan pamor seorang
tokoh hanya lewat media sosial twitter. Tokoh itupun menjadi trending
topik di twitter. Keren khan?
Hal yang baik memang harus
dituliskan, dan saya berharap kader PKS banyak menulis tentang hal yang
baik. Seperti Jokowi yang banyak dituliskan oleh blogger, dan media arus
utama. Oleh karena itu, semua kader PKS harus mampu memberikan contoh dan keteladanan. Kasus Korupsi “daging sapi” yang menyudutkan PKS bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga buat perkembangan PKS menghadapi pemilu 2014.
Akhirnya, PKS dan kekuatan media
sosial akan menjadi semakin besar ketika banyak orang yang menulis
tentang keunikan dan kehebatan partai ini. Dari lubuk hati yang terdalam
saya ucapkan selamat menulis di media sosial dan latihlah para kader
PKS untuk menulis dengan hatinya. Mbak Irma Susanti di blog pribadinya irmasenja.com selalu berpesan dalam blog pribadinya, “Menulislah dari hatimu,maka kau akan menyentuh hati pembacamu “.
Salam Blogger persahabatan
Omjay
sumber:http://politik.kompasiana.com/2013/05/19/pks-dan-kekuatan-media-sosial-561568.html