04/06/13 - )|( PKS Bae Kudus
Headlines News :

Wanita Ini Memeluk Islam Gara-Gara Pakaian Dalam

Sabtu, 06 April 2013 | 01.13

Ilustrasi. (id.88db.com)


dakwatuna.com - Mungkin kedengaran aneh dan janggal. Hidayah memang bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Selama ini mungkin kita lebih sering mendengar dapat hidayahnya seorang non muslim ke dalam Islam di sebabkan hal-hal luar biasa dan penting. Seperti dokter Miller seorang penginjil Kanada yang memeluk Islam setelah menjumpai I’jaz Qur’an dari berbagai segi. Tapi yang ini benar-benar tidak biasa. Ya, memeluk Islam gara-gara pakaian dalam!

Fakta ini dikisahkan Doktor Sholeh Pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di Saudi, saat ditugaskan ke Inggris. Ada seorang perempuan tua yang biasa mencuci pakaian para mahasiswa Inggris termasuk pakaian dalam mereka.

Tidak ada sisi menarik pada wanita ini, tua renta, pegawai rendahan dan hidup sendirian. Setiap kali bertemu dia selalu membawa kantong plastik berukuran besar yang terisi penuh dengan pakaian kotor. Untuk pekerjaan kasar seperti ini penghuni rumah jompo ini terbilang cekatan di usianya yang sudah terbilang uzur. Di Inggris, masyarakat yang memiliki anggota keluarga lansia biasanya cenderung memasukkan mereka ke panti jompo. Dan tentu saja keadaan miris ini harus diterima kebanyakan para orangtua dengan besar hati agar tidak membebani anak mereka. Namun di tengah kondisi seperti itu sepertinya tidak membuat kecil hati tokoh kita ini yang justru begitu getol mengisi hari-harinya bergelut dengan cucian kotor.

Wanita baya itu lebih suka dipanggil auntie atau bibi. Dia sudah bekerja sebagai petugas laundry hampir separuh usianya. Beruntung baginya masih ada instansi yang bersedia mempekerjakan para manula.
“Aku merasa dihargai meski sudah tua. Lagipula, orang-orang seperti aku ini sudah tidak ada yang mengurus, kalau bukan diri sendiri. Anak-anakku sudah menikah dan tinggal bersama keluarga mereka masing-masing. Suamiku sudah meninggal. Walaupun anak-anak suka menjenguk, tapi aku tetap ingin punya kegiatan sendiri untuk mengisi masa tua,” ujarnya
“Bukan untuk kerja yang berat memang, tapi setidaknya, selain menambah penghasilan juga mengisi hari tua. Mungkin itu lebih baik daripada harus tinggal diam di panti jompo.” Ujarnya lagi dengan wajah sendu.
“Sedih juga kalau harus tinggal sendirian. Seperti seorang temanku. Dia juga dulu bekerja sebagai petugas laundry bersamaku. Sampai akhirnya, anak perempuan satu-satunya menikah. Namun setelah menikah, anak perempuannya itu tidak pernah menghubunginya,” bibi berkisah.

Bagi sang Bibi profesinya sebagai petugas laundry justru membuatnya lebih dekat dengan sepak terjang, liku-liku penghuni asrama yang rata-rata adalah mahasiswa dari luar Inggris. Sang Bibi paham betul kebiasaan para mahasiswa yang tinggal di asrama ini selain belajar sehari-hari, adalah pergi clubbing sekadar “having fun”. Banyak asrama memiliki bar, café, ruang duduk untuk menonton televisi, ruang musik dan fasilitas olahraga sendiri.

Dan salah satu sisi negatif pergaulan dengan orang Inggris adalah bila mereka sudah dekat botol miras, biasalah mereka sampai benar-benar mabuk. Dan dapat dibayangkan kekacauan yang terjadi. Muntah merata di sebarang tempat, kencing dalam celana dan sebagainya. Inilah perbuatan paling bodoh yang pernah dilakukan oleh manusia sejak terciptanya minuman beralkohol. Bukan saja menghilangkan akal sehat, tetapi juga si pemabuk akan merasa kelelahan dan sakit kepala yang teramat sangat (hangover).

Saat para penghuni asrama masih dibuai mimpi karena kelelahan habis clubbing semalaman suntuk. Tinggallah sang Bibi memunguti pakaian kotor itu setiap hari. Dan terkadang harus diangkut dari kamar, jauh sebelum mereka bangun dari tidur. Kemudian disortir dengan teliti satu persatu berdasarkan jenis bahan, ukuran, warna dan yang lebih spesifik lagi dipisahkannya pakaian dalam dari yang lain. Begitu pekerjaan rutin itu dilakukan dengan penuh dedikasi tinggi walau di ujung usianya yang semakin menua.

Waktu terus berjalan, sementara sang Bibi tanpa putus asa terus bergelut dengan ‘dunia kotor’nya. Idealnya di penghujung usianya itu seharusnya masa bagi seseorang menuai hasil kerja payahnya di masa muda. Namun situasilah yang menyebabkan dia harus menanggung berbagai persoalan hidup, maka sungguh itu merupakan masa tua yang tidak membahagiakan. Di dalam kondisi yang sudah tidak mampu banyak berbuat, dia justru dituntut harus banyak berbuat. Dalam kondisi produktivitas menurun ia justru dituntut untuk berproduksi tinggi.

Entah sampai kapan dia harus melakoni pekerjaan itu. Maka sampailah suatu saat asramanya kedatangan penghuni baru yaitu beberapa mahasiswa muslim dari Timur Tengah yang mendapat tugas belajar dari negaranya. Mereka sudah terdaftar akan menempati salah satu kamar di asrama tempat sang Bibi bekerja.

Bagi kebanyakan pelajar timur tengah sangat langka memilih tinggal di asrama. Mereka biasanya membeli rumah atau flat yang sudah disesuaikan untuk menampung kelompok kecil siswa, pasangan atau keluarga. Ada juga beberapa pemilik tempat perorangan mengizinkan rumah-rumah mereka dikelola dan disewakan.

Tinggal di asrama merupakan cara terbaik untuk bertemu orang-orang baru dan menjalin persahabatan yang langgeng. Inilah salah satu pertimbangan mereka memilih tinggal di asrama. Kesadaran inilah yang menepis kekhawatiran akan terjadinya gegar budaya atau “cultural shock“.

Hidup dalam komunitas non muslimlah justru kita dituntut untuk membuktikan nilai-nilai Islam yang tinggi ini sebagai sebuah solusi bagi manusia. Tentunya ini adalah pekerjaan dakwah yang merupakan tanggungjawab setiap muslim di mana saja berada. Dengan tetap menjaga keistimewaan kita sebagai muslim yaitu kesalehan.

Hari-hari terus berlalu, tampaknya si Bibi ini betul-betul perhatian dengan apa yang dicucinya. Sampai-sampai dia tahu ini pakaian si A, ini si B dan seterusnya. Tidak terkecuali dengan pakaian kotor milik mahasiswa dari Timur Tengah tadi. Namun saat dilakukan sortir pakaian dalam, si Bibi merasa ada sesuatu yang tidak biasa, karena dari semua pakaian yang dicucinya, hanya pakaian muslim Arab saja yang terlihat tidak kotor, tidak berbau, tidak kumuh dan tidak banyak noda di pakaiannya.

Kejadian langka ini semakin mendorong rasa penasaran si Bibi. Lagi-lagi pencuci pakaian di asrama ini selalu merasa aneh saat mencuci celana dalam mereka. Berbeda dengan yang lain, kedua pakaian dalam mereka selalu tak berbau kencing.

Maka masih dalam keadaan penasaran, si Bibi memutuskan bertanya langsung dengan ‘pemilik celana dalam’ itu. Saat ditanya kenapa. Dua orang ini menjawab, ”Kami selalu istinja setiap kali kencing.” Pencuci baju ini bertanya lagi, ”Apakah itu diajarkan dalam agamamu?”
“Ya!” Jawab dua orang pelajar muslim tadi.

Merasa belum yakin 100 persen dengan jawaban itu, akhirnya si Bibi datang menemui salah seorang tokoh muslim yaitu Doktor Sholeh– Pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di Saudi, saat ditugaskan ke Inggris– Wanita tua ini menceritakan keheranannya selama bertugas perihal adanya pakaian dalam yang ‘aneh’.

Ada beberapa pakaian dalam yang tidak berbau seperti kebanyakan mahasiswa umumnya, apa sebabnya? Maka ustadz ini menceritakan karena pemiliknya adalah muslim, agama kami mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar, tidak seperti mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini.

Betapa terkesan ibu tua ini jika untuk hal yang kecil saja Islam memperhatikan apatah lagi untuk hal yang besar, pikir pencuci baju itu. Dan tidak lama kemudian ia mengikrarkan syahadat, memeluk Islam dengan perantaraan pakaian dalam!

Tidak disangka ternyata diam-diam si tukang cuci memeluk Islam, gemparlah para mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut, yang kebanyakan adalah non muslim. Mereka berusaha ingin tahu sebab musabab si Bibi memeluk Islam. Dia menjawab dengan yakin bahwa dirinya sangat kagum dengan kawan muslim Arab ini, karena dari semua pakaian yang dicucinya, hanya pakaiannya sajalah yang terlihat tidak macam-macam. Dan dengan hidayah Allah Swt, dirinya dapat membedakan antara pakaian seorang muslim dan non muslim.

Hidayah memang bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Selama ini mungkin kita lebih sering mendengar dapat hidayahnya seorang non muslim ke dalam Islam lebih disebabkan pada hal-hal luar biasa dan penting. Tapi yang ini benar-benar tidak biasa. Mendapat hidayah di penghujung usia gara-gara pakaian dalam! Sungguh takdir Allah benar-benar telah jatuh berketepatan dengan kegigihannya selama ini mengisi hari-hari di sisa hidupnya sebagai petugas laundry. Di sinilah letak rahasia nikmat Allah yang agung yang mempertemukan antara takdirNya dan ikhtiar manusia. Sungguh Allah tidak pernah menyia-nyiakan amal seorang hambaNya.

(Majalah Al-Qawwam edisi 15, dzul qa’dah 1427 H Badiah, Riyadh / jurnalhajiumroh.com)

Saya Bangga Membenci PKS

pks-bendera


dakwatuna.com - Bagi saya politik itu kotor, kejam, menghalalkan segala cara dan jauh dari kebaikan. Anggapan itu saya dapat ketika masih sekolah. Dalam pandangan saya mereka yang terlibat di kancah perpolitikan, sudah pasti akan melakukan berbagai cara agar berhasil meraih suara demi pemimpin-pemimpin mereka.

Apalagi jika hal itu dibalut dengan embel-embel agama, rasanya tidak pantas kemurnian ajaran agama harus disandingkan dengan perpolitikan yang penuh intrik. Seperti beberapa partai politik yang mengatasnamakan agama, mengatasnamakan dakwah.

Yang paling terlihat penyandangan lebel agama, ternyata ada pada PKS. Yang menamakan partai Islam, partai dakwah. Yang juga katanya di dalamnya ada pembinaan yang lain dari pada partai lainnya. Hal ini membuat saya makin membenci perpolitikan dalam negeri. Sampai sejak saya berhak memilih dalam suatu pemilihan, saya tidak pernah datang mencoblos. Karena bagi saya semua partai sama saja, sama-sama buaya pemerintahan yang kan mencaplok mangsanya ketika sudah dipercaya.

Tapi saya pernah merenungi satu hal, pada dasarnya berpolitik adalah cara menggunakan pikiran untuk menyelesaikan masalah-masalah tertentu.
Namun saya masih mencari kesesuaian arti jika kata politik disandangkan dengan Islam. Mengingat politik Islam dalam pemahaman saya adalah bersiasat atau berpikir dengan cara islami untuk mengatasi masalah, maka seharusnya tidak masalah jika ada partai politik yang mengaitkan jejak langkahnya dengan pemahaman Islam.

Dan sepengetahuan saya, Islam mengajarkan umatnya untuk selalu memikirkan permasalahan hidup. Baik demi kepentingan individu maupun jamaah, baik dalam hal ketuhanan ataupun kemanusiaan. Dari sini saya mulai membuka pikiran, mencoba mencari dari sumbernya. Diam-diam saya bergabung dengan PKS pada tahun 2010 lalu.

Setelah beberapa bulan bergabung, akhirnya dengan lega saya bisa katakan;

Saya bangga (pernah) membenci PKS, karena dengannya saya dapati pemahaman baru. Tentang pemerintahan di mana kotornya dunia politik, tidak akan turut mengotori penggiatnya yang lebih giat mengejar kerelaan Tuhannya dengan membumikan nilai rahmatan lil alamin.

Saya bangga (pernah) membenci PKS, karena rasa itu mengantarkan saya pada perasaan yang lebih baik, lebih sejuk dan lebih mendamaikan dari pada hanya menduga-duga. Karena kita tak mungkin tahu seberapa cantik mutiara, jika kita sudah takut duluan akan dalamnya lautan samudera.

Saya pun bangga (pernah) membenci PKS, karena partai ini ternyata mengajarkan apa-apa yang diajarkan di masjid-masjid, di madrasah-madrasah, di pesantren-pesantren. Karena partai ini mengajarkan kedekatan batin antar setiap kader dengan mengembalikannya pada Al-Qur’an sebagai kalamullah. Karena Al-Qur’an adalah obat termujarab segala kegundah-gelisahan.

Akhirnya dengan bangga pula ingin saya sampaikan,
Jangan sampai menyesal berkepanjangan dengan terus berprasangka pada PKS.

PKS Pilih HP-DON Dinilai Paling Layak Pimpin Jateng



SEMARANG – Ketua DPW PKS Jateng A Fikri Faqih mengungkapkan partainya memilih Hadi Prabowo sebagai cagub Jateng karena Sekda Jateng ini dinilai paling layak serta memiliki kapasitas memimpin Jateng.

Partai Keadilan Sejahtera Jateng secara resmi memberikan dukungannya terhadap Hadi Prabowo sebagai calon gubernur dalam pertarungan Pilgub Jateng bulan Mei mendatang. 


Hadi Prabowo berpasangan dengan Bupati Sumedang Don Murdono sebagai cawagubnya. Pasangan Hadi-Don mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) jATENG pada Selasa Malam (6/3) pukul 22.00.

Fikri berujar, hadi-Don merupakan tokoh birokrat yang memiliki pengalaman memimpin di daerah masing–masing. “Hadi Prabowo memiliki pengalaman menjabat sebagai sekda, sedangkan Don memiliki pengalaman memimpin Kabupaten Sumedang, kata dia. 


Lebih lanjut Fikri menyampaikan rasa optimisme yang tinggi kepada pasangan Hadi-Don untuk memenangkan kompetisi Pilgub yang akan dilaksanakan pada 26 Mei nanti.

Berdasarkan pertimbangan yang matang antara PKS dan partai lain, kata dia, pihaknya yakin pasangan ini bisa memenangkan Pilgub. “Prosesntase keyakinan kami adalah di atas 70%,” ucapnya.

Pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono ini diusung oleh koalisi PKS (10 kursi), Gerindra (9), PKB (9), PPP (7), Hanura (4) dan PKNU (1).


sumber:http://pksjateng.or.id/index.php/read/news/detail/828/PKS-Pilih-HP-karena-Dinilai-Paling-Layak-Pimpin-Jateng

PKS dukung Ridwan Kamil di Pilwakot Bandung karena kreatif

PKS dukung Ridwan Kamil di Pilwakot Bandung karena kreatif


Presiden PKS Anis Mata mendukung penuh pencalonan Ridwan Kamil dan Oded M Danial di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) 2013. Menurutnya, Bandung membutuhkan sosok kreatif seperti Ridwan Kamil yang memiliki profesi sebagai dosen arsitek Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Kota Bandung ini adalah kota internasional, karenanya kami mendukung Ridwan dan Oded," kata Anis Mata di Kampus Unpad Bandung, Jumat (5/4).

Menurutnya, pemilihan dua nama yang berbeda latar belakang itu adalah cara PKS dalam berpolitik. Ridwan Kamil merupakan putra daerah yang menjadi tokoh intelektual. Sedangkan Oded merupakan ketua DPD PKS Kota Bandung.

"Ini cara kami menunjukkan bahwa paradigma berpikir kami PKS itu berbeda," ujarnya.

Dia tak sungkan untuk membantu pemenangan calon yang diusung PKS dan Gerindra tersebut. Bahkan saat diminta untuk jadi Juru Kampanye (Jurkam) Anis menyatakan kesiapannya.

"Iya Jurkam Insya Allah saya akan turun langsung. Karenanya Bandung harus dipimpin oleh orang yang memiliki tabiat urban city," tandasnya.


sumber:http://www.merdeka.com/politik/pks-dukung-ridwan-kamil-di-pilwakot-bandung-karena-kreatif.html

Trus, yang Salah PKS Gitu?


Jika FPKS tidak menyetujui asas tunggal pancasila trus ente akan bilang kalau PKS mau mendirikan negara islam.  Padahal dengan asas tunggal kan pancasila gak akan lagi berbhineka tunggal ika lagi dalam berdemokrasi.

Jika ada bencana relawan PKS pada turun membantu dengan mengenakan baju PKS, atribut PKS, Ambulance PKS, trus ente mau bilang kalau bencana itu bukan sebagai sarana kampanye. Lha kan intinya kalau ada yang repot dibantu, yang susah diringankan. Trus… yang salah PKS gitu ?

Anis Mata ziarah ke makam Sunan Kalijaga, ente bilang ah ini hanya cari sensasi untuk meraih simpati menjelang pemilu 2014 dan memenangkan pilgub jateng… hahahaha.. slow bro.. be HP-DON worry. Biarin aja to, kenapa ente yang pusing, trus…  yang salah PKS gitu ?

PKS mengadakan perayaan maulud nabi, ente bilang PKS mau mendekati warga NU biar ratingnya terdongkrak di pemilu 2014. Trus.. PKS yang salah gitu ?. Lha kenapa ente tidak melakukan sesuatu yang bisa mendongkrak rating, kan ente mau nyaleg to, biar kepilih yo rating didongkrak, bukan malah digembosi.

PKS mengadakan kerja bakti, ente bilang PDKT ke warga biar mereka memilih PKS nanti. Trus..  yang salah PKS gitu ?.  Namanya juga partai politik ya harus merakyat, biar rakyat percaya dan dekat dengan sarana aspirasinya.

Perasaan, apapun yang dipublish tentang PKS dikomen “alah, ini hanya untuk menaikkan rating, biasa tebar pesona”. Trus.. yang salah PKS gitu ?. Kalau ente mau nyaleg atau mau dipilih (dipilih jadi ketua, jadi perwakilan sampai dipilih jadi mantu ama calon mertua) ya ente harus tebar pesona, bukan malah menebarkan pesona orang lain. Jangan sampai menyesal di hari kemudian, udah nyaleg, bukan tebar pesona diri malah menebarkan pesona orang lain ?.

Awalnya memang benci, trus kepikiran, trus cinta deh..
Kalau kata ABG galau jaman sekarang batas antara cinta dan benci itu hanya setebal kulit ari… tipis banget..

Hati-hati.. jangan sampai menyesal dikemudian hari.. !


sumber:http://politik.kompasiana.com/2013/04/05/trus-yang-salah-pks-gitu--543120.html

PKS Usul UU Pilpres Larang Presiden Rangkap Jabatan di Parpol



Jakarta - Usulan agar Presiden tak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik juga disuarakan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anggota Baleg FPKS, Indra, menilai presiden adalah milik rakyat, bukan partai.

"Kita mendorong agar dalam Undang-undang Pilpres ini mengatur agar presiden tidak merangkap jabatan, ini norma baru sehingga kita dorong untuk dimasukkan," kata anggota Baleg FPKS Indra, saat berbincang, Jumat (5/4/2013).

Menurutnya, pengaturan ini penting melihat sejumlah argumentasi bahwa kinerja presiden akan terganggu jika dalam waktu bersamaan juga menjadi pengurus partai.

"Jelas ketika merangkap jabatan akan mengganggu fokus kerja, presiden itu milik rakyat bukan milik salah satu partai. Karenanya dia harus lepas atribut pada di luar jabatan presiden," ungkapnya.

Ia menuturkan, usulan ini bukan sekedar usulan, tetapi PKS telah menerapkan mekanisme itu secara internal tentang pembedaan jabatan publik dan jabatan politik.

"PKS sudah melakukannya sejak awal, kalau jadi menteri harus mundur dari jabatan partai, jadi gubernur nggak boleh ngurus partai. Artinya bagaimana pejabat publik itu milik rakyat bukan milik partai," kata anggota komisi hukum DPR itu.

Sebelumnya, usulan yang sama disuarakan oleh FPPP agar presiden tak merangkap jabatan di partai politik. Alasan yang diungkapkan satu suara dengan argumentasi PKS.


sumber:http://news.detik.com/read/2013/04/05/173038/2212807/10/pks-juga-usul-uu-pilpres-larang-presiden-rangkap-jabatan-di-parpol

Post Terpopuler

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. )|( PKS Bae Kudus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger