04/11/13 - )|( PKS Bae Kudus
Headlines News :

Apakah Istri Anda Cerewet? Itu Normal........

Kamis, 11 April 2013 | 16.46

Ilustrasi. (inet)

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita menemukan banyak suami yang heran dengan sikap dan perilaku istrinya. Menurut para suami, istri mereka terlalu banyak bicara. Ungkapan seperti ini sering didengar oleh para konselor keluarga:
“Istri saya itu orangnya aneh banget. Maunya ngomong terus, hal-hal yang tidak penting saja diomongkan”, kata seorang suami.
“Istri saya itu orangnya sangat cerewet. Semua dikomentari, seakan tidak ada hal yang benar dari diri saya”, kata suami yang lain.
“Saya heran, apa tidak sebaiknya dia itu diam saja, tidak usah banyak bicara”, ujar suami yang lain.

Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Sebenarnya para suami hanya kurang memahami dan mengerti karakter umum perempuan. Ada hal yang membuat lelaki dan perempuan memang berbeda, karena memiliki susunan otak yang tidak sama. Allan dan Barbara Pease menceritakan bahwa kebanyakan perempuan memiliki susunan otak yang membuatnya bisa menang berbicara dan menang mengomel dibanding semua lelaki. Bagian otak perempuan yang digunakan untuk berbicara dan berbahasa lebih banyak dibanding pada otak laki-laki.

Hal ini membuat dua sudut pandang yang berbeda. Di mata perempuan, laki-laki tampak tidak banyak bicara. Sedangkan di mata laki-laki, perempuan tampak tidak bisa diam. Menurut kaum perempuan, laki-laki banyak diam sampai hal-hal penting saja tidak dibicarakan. Menurut laki-laki, para perempuan terlalu banyak bicara, sampai hal-hal yang tidak penting pun diomongkan.

Otak perempuan memiliki susunan yang memungkinkannya memiliki kemampuan “jalur majemuk”. Perempuan bisa bermain lempar empat atau lima bola sekaligus. Perempuan dapat menjalankan program komputer sambil berbicara di telepon dan mendengarkan pembicaraan kedua yang berlangsung di belakangnya; sambil minum secangkir teh hangat.

Perempuan dapat berbicara mengenai beberapa hal yang tidak berhubungan dalam satu percakapan, dan menggunakan lima jenis suara untuk mengganti pokok pembicaraan atau memberi tekanan pada suatu hal tertentu. Laki-laki hanya mampu mendengarkan tiga dari banyak suara tersebut, sehingga laki-laki sering kehilangan alur cerita pada waktu mendengarkan perempuan berbicara.

Perempuan Sulit Berbicara To The Point
Dengan struktur otak yang “jalur majemuk” tersebut, rata-rata kaum perempuan sulit berbicara to the point. Pembicaraannya selalu berkembang, sebagaimana tampak dalam percakapan antara Dewa dengan istrinya, Ratih.

Dewa: Apakah Desy akan datang pada agenda liburan Tahun Baru besok?
Ratih: Desy bilang kemungkinan akan datang, tergantung kondisi order kue yang sekarang tengah menurun karena situasi ekonomi yang tengah labil. Sedangkan Ratna mungkin tidak datang karena Arya harus periksa ke dokter spesialis. Katanya Bambang tengah kehilangan pekerjaan, jadi dia sedang berusaha mencari pekerjaan baru, dan Sony tidak mendapatkan izin cuti. Bosnya ketat sekali. Desy bahkan mungkin datang lebih awal, supaya bisa mempersiapkan acara dan berbelanja berbagai keperluan, termasuk membelikan kado bagi pernikahan Ema. Mungkin sebaiknya kita nanti mengantar Desy untuk……”
Dewa: Apakah itu artinya “datang” atau “tidak”?
Ratih: Iya, tapi juga masih tergantung dengan kondisi Diana, apakah mobilnya bisa dipinjam atau tidak, karena semenjak mobil barunya dipakai Erik, Diana selalu mengeluhkan mobilnya yang tua dan sering masuk bengkel….. Bla bla bla…”

Dewa merasa hanya bertanya sebuah pertanyaan sederhana, dan mestinya bisa dijawab ringkas dengan “datang” atau “tidak datang”. Bukankah sekadar bertanya, “Apakah Desy akan datang pada acara pertemuan keluarga besok?” Mengapa jawabannya begitu panjang dan menghubungkan dengan banyak orang serta banyak kondisi yang tidak ditanyakan?
Yang ditanyakan Dewa hanya soal Desy, namun Ratih menjawab dengan menyebut tujuh nama orang lainnya, dengan beraneka topik yang menyertainya.

Laki-laki Suka Berbicara To The Point
Sementara otak laki-laki tersusun dalam bentuk “jalur tunggal”. Rata-rata kaum lelaki hanya bisa memusatkan perhatian pada satu hal pada satu saat. Jika seorang perempuan mengajak bicara laki-laki yang tengah menyetir mobil di jalan melingkar, jalan keluar akan terlewatkan olehnya, dan laki-laki ini akan menyalahkan perempuan karena berbicara.

Jika laki-laki tengah melaksanakan satu pekerjaan di kantor, ia tidak mau diganggu dengan diajak mengobrol. Begitu mengobrol, maka pekerjaan ditinggalkan. Bahkan saat menerima telepon, laki-laki cenderung mencari tempat yang sepi karena tidak mau diganggu suara lainnya.

Konon, banyak perempuan yang merasa bahwa hanya merekalah satu-satunya orang dewasa yang berpikiran sehat dalam keluarga. Mereka merasa, suami mereka berkelakuan seperti anak-anak. Sementara kaum laki-laki menganggap istri mereka tidak bisa diajak diskusi ilmiah dan rasional, sehingga kadang suami merasa malu jika mendengar istrinya berbicara di depan orang banyak.

Dengan struktur otak yang “jalur tunggal” tersebut, menyebabkan rata-rata laki-laki lebih suka berbicara to the point. Jika ditanya satu pertanyaan, akan memberikan satu jawaban. Perhatikan dialog Dewa dengan Ratih berikut:

Ratih: Kamu tadi dari mana sih?
Dewa: Dari kantor.
Ratih: Kok pulangnya terlambat?
Dewa: Masih ada kerjaan.
Ratih: Kamu capek sayang?
Dewa: Biasalah…
Ratih: Mau aku buatkan teh panas?
Dewa: Boleh.

Sangat berbeda bukan, bagaimana cara menjawab pertanyaan? Jika Ratih ditanya satu pertanyaan, jawabannya bisa dua puluh empat poin. Sedangkan jika dewa ditanya satu pertanyaan, jawabannya juga hanya satu poin. Lelaki suka menjawab “ya” dan “tidak” secara ringkas. Perempuan suka menjawab dengan mengembangkan jawaban.

Ini semua natural dan normal. Jangan saling heran dengan pasangan Anda. Mengerti titik-titik perbedaan membuat suami dan istri semakin bisa menerima satu dengan yang lainnya. Tidak saling menyalahkan, tidak saling menjelekkan, namun berusaha selalu lebih mendekat kepada pasangan. Tidak perlu membesar-besarkan perbedaan.

Jadi, jika istri Anda cerewet, itu normal. Memang begitulah Tuhan memberikan kemampuan pada kaum perempuan. Kecerdasan linguistik kaum perempuan lebih tinggi dibanding lelaki, kosa kata kaum perempuan lebih banyak daripada lelaki. Itulah sebabnya perempuan sering disebut cerewet. Namun dengan kecerewetannya itu pulalah Tuhan mengajari anak-anak kita pandai berbicara, maka syukuri kecerewetan istri Anda.

Gerakan 969 Habisi Muslim Myanmar



Wirathu baru saja dibebaskan tahun lalu usai mendekam sembilan tahun di penjara. Dia bisa bebas karena amnesti yang diberikan untuk ratusan tahanan politik, usai reformasi pascamiliter berkuasa. Dia ditahan karena membantu menghasut kerusuhan anti-Muslim pada 2003.

Sekarang ini, tokoh karismatik dengan senyum muda itu menjadi kepala biara di Biara Masoeyein Mandalay, komplek tempat dia memimpin 60 biksu dan menjadi tokoh dari 2.500 warga disana.
Dari kekuatan itu, dia memimpin satu pergerakan yang dinamakan 969. Gerakan ini mendorong Umat Buddha untuk menghindari bisnis dan komunitas Muslim.

Tiga angka itu berasal dari beberapa simbol yang bersumber dari ajaran Buddha. Dia mengajarkan kebiksuan. Pada praktiknya, nomor itu menjadi citra dari bentuk radikal nasionalis anti-Muslim. Mereka ingin membuat Myanmar bertransformasi menjadi mirip dengan negara apartheid.
"Kami punya slogan: Saat makan, makan 969; saat pergi, pergi 969; saat membeli, beli 969," ujar Wirathu saat diwawancara di biaranya, di Mandalay.

Menjadi pemimpin ekstremis, Wirathu pun mengaku sebagai Bin Laden Birma. Dia mengaku memberi pidato 969 sekitar empat bulan lalu. Tugasnya, ujar Wirathu, adalah untuk menyebarkan misi tersebut dan berhasil. Stiker 969 Wirathu berkembang dan diikuti dengan kekerasan.

Perusuh mencoretkan angka 969 ketika menghancurkan pusat bisnis Muslim di Meikhtiila. Pergerakan anti-Muslim di daerah Bago, dekat di Yangon, meletus seusai seorang biksu berkhotbah soal pergerakan 969. Stiker dengan angka 969 tampak di tiang jalan, motor, poster, mobil dan di seluruh jantung kota.

sumber:http://www.republika.co.id/berita/internasional/asean/13/04/09/mkz0jb-gerakan-969-habisi-muslim-myanmar

Tokoh Biksu Takut Myanmar Seperti Indonesia

 

REPUBLIKA.CO.ID, MEIKHTILA -- Tokoh biksu nasionalis Wirathu mengungkapkan pengakuannya terkait konflik agama di Myanmar.

Pengusung gerakan 969 ini takut Myanmar akan seperti Indonesia setelah islam masuk ke nusantara pada abad ke-13. Pada akhir abad ke-16, Islam dapat menggantikan Hindu dan Buddha sebagai agama yang dominan di pulau-pulau utama di Indonesia.

Dengan menyebarkan nilai 969, Wirathu berupaya mengingatkan kaum Buddha. 'Lampu kuning' itu berisi tanda untuk mengawasi Muslim yang mulai menipiskan identitas Myanmar sebagai negara Buddha.

"Dengan uang, mereka lebih kaya dan menikahi perempuan Buddha Burma yang kemudian masuk Islam dan menyebarkan agama," katanya. Perilaku umat Islam itu, ujarnya, membuat pengikut kuil Buddha menjadi lebih sedikit.

Wirathu melanjutkan, ketika Muslim menjadi kaya, mereka akan membangun masjid yang dibangun tidak sama dengan Pagoda dan Kuil Buddha. "Mereka seperti musuh berpangkalan buat kita. Lebih banyak masjid, berarti lebih banyak musuh yang ada. Oleh karena itu, kita harus mempertahankannya."

Biksu ini mulai berkhotbah dengan gaya apartheid seperti gerakan 969 pada 2001. Ketika itu, ada laporan dari Departemen Luar Negeri AS tentang peningkatan kekerasan anti-Muslim di Myanmar. Sentimen anti-Muslim disulut pada Maret 2001. Ketika itu, Taliban menghancurkan patung Buddha di Bamiyan, Afghanistan.

Upaya provokasi Wirathu tetap berlangsung hingga dia ditahan pada 2003 dan divonis 25 tahun penjara. Dia diputus bersalah karena menyebarkan pamflet anti-Muslim yang menghasut kerusuhan komunal di tempat kelahirannya di Kyaukse, sebuah kota dekat Meikhtila. Ketika itu, s10 Muslim tewas di Kyaukse karena pergerakan Buddha.

sumber:http://www.republika.co.id/berita/internasional/asean/13/04/09/mkz75n-tokoh-biksu-takut-myanmar-seperti-indonesia

Kok KPK lamban tangani Century?

PKS sebut KPK lamban tangani Century


Anggota Tim Pengawas (Timwas) DPR untuk kasus bailout Bank Century Indra mengatakan, dokumen surat kuasa dengan ditandatangani Gubernur Bank Indonesia (BI) saat itu yang dijabat Boediono, adalah temuan baru.

Menurut politikus dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) itu, adanya temuan tersebut, makin memperkuat dugaan keterlibatan Boediono dalam kasus bailout Bank Century.

"Dokumen baru yang kita temukan, yang sebelumnya belum didapat," ujar Indra di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2013).

Ditemukannya surat kuasa tersebut, sambung anggota Komisi III DPR ini, bisa memberi kejelasan kepada Boediono, apakah terlibat atau tidak, tentu  KPK yang mengetahuinya.

Ditetapkannya Siti Chalimah Fajriyah (SCF) dan Budi Mulya (BM) sebagai tersangka, menjadi bukti bahwa kasus senilai Rp6,7 triliun itu ada tindak pidana korupsi. Karena itu Indra berharap, KPK tidak berhenti pada dua orang tersebut. "Apakah Boediono bersalah atau tidak biarkan proses hukum berjalan," ucapnya.

Indra menambahkan, KPK harus aktif menindaklanjuti temuan Timwas Bank Century, sehingga ada kejelasan apakah dokumen tersebut bisa dijadikan alat bukti atau tidak. "Ini sudah menjadi dokumen publik, ya KPK harus menindaklanjuti, fungsi penegak hukum harus aktif jangan pasif, harus melakukan langkah progresif," tegasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, penanganan kasus Bank Century tidak secepat kasus-kasus lainnya, sementara dugaan kerugian negara terkait kasus Bank Century cukup besar. "Saya cukup kecewa penanganan Century seakan jalan di tempat, Desember sudah ada tersangka, tapi sampai sekarang belum ada apa-apa," pungkasnya.

sumber:http://nasional.sindonews.com/read/2013/04/11/13/736923/pks-sebut-kpk-lamban-tangani-century

Post Terpopuler

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. )|( PKS Bae Kudus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger