05/20/13 - )|( PKS Bae Kudus
Headlines News :

Sekalipun Partai Ini Bubar, Dakwah Kami Tetap Jalan

Senin, 20 Mei 2013 | 23.43

 


Tersangka pembobol Bank Jabar Banten, Yudi Setiawan, mengaku menyerahkan uang miliaran rupiah kepada petinggi PKS via Ahmad Fathanah. 
Namun kepada BeningPost.com, anggota komisi X DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahera, Rohmani menyangkal. Ia mengatakan bahwa di PKS ada mekanisme tersendiri, karena PKS adalah partai dakwah. PKS setiap pekan berinfak untuk membesarkan dakwah.
 
“Sebetulnya setahu saya pimpinan PKS belum menetapkan anggaran kampanye kami besok untuk 2014 itu berapa, tapi seberapa pun dana kampanye yang ditetapkan, kami selalu berpikir dari kader, yang selama ini kita juga sudah berjalan,” jelasnya ketika diwawancarai Beningpost.com, Senin (20/5).
 
Jadi tidak saja kader yang menjadi anggota DPR atau pejabat publik, lanjut Rohmani, tapi itu dari personal gaji PKS. Rohmani menjelaskan bahwa seluruh kader PKS, setiap pekan ada pengajian dan pembinaan rutin. Dari sana, Rohmani mengatakan, PKS juga berinfak, karena bagi PKS ini adalah dakwah, tidak semata-mata ini partai politik.
 
“Jadi berapa pun yang ditetapkan nanti oleh pimpinan partai dan kami belum dapat, ya kami selalu berfikir biaya kita sendiri,” imbuh Rohmani.
 
Terkait tudingan yang dilayangkan PKS oleh Yudi Setiawan, menurut Rohmani sama sekali tidak benar. Ia mengira mekanisme seperti itu dengan berinfak, di partai lain tidak ada, mungkin ada tapi tidak semasif yang dilakukan oleh PKS. Rohmani mengaku sering berbincang dengan teman-teman anggota DPR dari partai lain bahwa ada sumbangan untuk partai, tapi tidak sebesar PKS. Belum lagi dari sejumlah kader seluruh Indonesia yang semuanya berinfak, "Karena bagi kami itu adalah dakwah," tukasnya.
 
Berbicara langkah strategis PKS untuk meminimalisir permasalahan yang ada, Rohmani menjawab, “Saya kira silakan saja pihak luar untuk melakukan itu, tapi yang pasti yang saya tangkap ada upaya membuat kader-kader PKS tidak solid. Menurut saya, apapun yang dilakukan oleh pihak-pihak luar untuk melemahkan PKS tidak akan berhasil, apapun yang dilakukannya.”
 
Ia melanjutkan, “Karena pertama bagi kami, partai ini sarana saja. Yang kami tuju adalah kami berdakwah dengan sarana ini, jadi boleh dibilang sekalipun misalnya kemudian tercapai oleh para orang yang menginginkan partai ini dibubarkan, tetap dakwah ini akan berjalan.”
 
“Sekalipun mungkin sekian pimpinan PKS ditangkap oleh siapapun, dakwah ini akan tetap berjalan. Karena kami bertumpu pada kader, bahwa ini adalah dakwah siapapun kita punya kewajiban untuk berdakwah,” pungkas Rohmani.
 
sumber:http://beningpost.com/read/6107/pks-sekalipun-partai-ini-dibubarkan-dakwah-kami-tetap-jalankomentar

Pengamat Hukum: KPK Cetar Membahana di Sapi Impor, Sunyi Senyap di Hambalang?

 


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlihat trengginas dalam membongkar kasus suap impor daging sapi. Namun, tidak sebanding ketika KPK mengurai korupsi di proyek Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Penangangannya lamban dan cenderung tak tegas.
 
"Saat menyidik kasus suap impor daging sapi yang menyeret PKS, KPK begitu menggelegar. Kata anak sekarang, cetar membahana. Namun untuk korupsi Hambalang, KPK terlihat sunyi senyap. Ini ada apa? Aneh sekali," tutur pengamat hukum Margarito Kamis, kepada INILAH.COM, Senin (20/05/2013).
 
Menurut Margarito, sikap ini justru akan mengerdilkan kredibilitas KPK di mata publik. Lalu, apa bedanya KPK dengan lembaga penegak hukum lainnya apabila masih tebang pilih dalam mengungkap suatu perkara korupsi.
 
"Ini berbahaya sekali. KPK harus tetap form dalam memberantas segala bentuk korupsi. Kalau tidak, KPK sendiri yang akan menghancurkan kredibilitasnya," tandasnya.

sumber:http://www.kabarpks.com/2013/05/kpk-pengamat-hukum-cetar-membahana-di.html#.UZoZ8oCekJk.facebook

Meski Hujan, Menteri Asal PKS Tetap Datangi Warga Bantaran Rel Pejompongan

 


Hujan mengguyur Jakarta tidak memupuskan niat Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri untuk mendatangi gubuk warga di pinggir rel kereta api kawasan Jati Bunder, Pejompongan, Jakarta Pusat, Minggu malam.

Kedatangan Mensos untuk melihat langsung kondisi warga terutama anak-anak yang tinggal di kawasan kumuh tersebut.

Mensos menyatakan prihatin dengan kondisi anak-anak yang terpaksa tidur di gubuk beralaskan karpet plastik yang hanya ditutup terpal. Selain itu, ia khawatir dengan keselamatan anak-anak. Sebab setiap saat kereta api melintasi rel, tidak ada pagar pembatas.

"Kalau di sini tumbuh kembang anak tidak sehat, begitu juga sekolahnya," ungkap Mensos yang berbincang santai dengan pemilik gubuk, Nisa (36).

Selain melihat kondisi warga setempat, Mensos juga ingin mengecek langsung bantuan Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA). "Tadi saya tanya mereka banyak yang punya buku tabungan juga senanglah, tapi yang membuat saya tidak senang itu tumbuh kembang anak-anak di sini tidak sehat," ujar Menteri asal PKS ini.

Mensos menawarkan agar mereka kembali ke kampung halaman masing-masing, namun penawaran tersebut tidak boleh dengan paksaan. "Saya memerintahkan pekerja sosial untuk berdialog dengan masyarakat, dan pemerintah daerah, juga untuk mencari solusi terbaik," kata Mensos.

sumber:http://www.rmol.co/read/2013/05/20/111161/Hujan,-Menteri-Asal-PKS-Tetap-Datangi-Warga-Bantaran-Rel-Pejompongan-

Post Terpopuler

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. )|( PKS Bae Kudus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger