05/22/13 - )|( PKS Bae Kudus
Headlines News :

Penjelasan Prof. Romli Atmasasmita di ILC

Rabu, 22 Mei 2013 | 10.54


Penjelasan Prof. Romli Atmasasmita di ILC @tvone_ilc, singkatnya sebagai berikut:

1. Undang undang penjualan kekuasaan belum di undang-undangkan diIndonesia!! 2. Kalaupaun ada LHI menjual kekuasaan kepada Mentan tidak terbukti ada kenaikan Kuota Import dari semenjak 2010-2013.
 

2. Bahkan MENTAN menolak menaikkan Kuota Import.
 

3. Kalau di tuntut soal Korupsi, dia tidak menerima uangnya.
 

4. Kalau di tuntut soal TPPU dia tidak terbukti Korupsi.
 

5. Kalau tidak ada bukti korupsi tidak bisa dituntut pencucian Uang. Karena belum ada undang-undangnya.

Bahkan saya dengar, Prof. Romli mengatakan, pihak LHI bisa menuntut balik atas perilaku absurd oknum-oknum aparat negeri ini.

Inilah mengapa KPK begitu brutal mengobrak-abrik kantor DPP PKS, namun tak pernah berani masuk ke halaman DPP Demokrat.
KPK menyandera dan menyita mobil-mobil, namun tak satu ban pun milik kader-kader Demokrat yang diambil.

Karena tahu KPK salah langkah, maka yang digembar-gemborkan di pengadilan Tipikor adalah: wanita-wanita di sekitar LHI. Seakan mengirim sinyal, LHI adalah manusia bejat moral. Kita lihat saja nanti! Karena Sengkuni tak bisa sembunyi, akhirnya LHI yang terus dibully!


sumber:http://www.facebook.com/nandang.burhanudin?fref=ts

Cerdas dan Tepat Ketika PKS Absen dalam ILC





Satu meja dengan dikelilingi beberapa kursi dengan posisi letak pas sekali dibagian depan, rupanya meja dan kursi yang sepaket tersebut teruntuk pada PKS.

Ada yang bilang seharusnya PKS berterimakasih karena diberi dua kesempatan di ILC, berterimakasih sendiri adalah arah kata yang menunjukkan “keuntungan”, lantas siapa sebenarnya yang mendapat keuntungan atas kesempatan kedua tersebut?, media atau oknum lainnya, karena kalau PKS, maka PKS menjawabnya dengan ketidakhadirannya.

ILC dihadiri oleh beberapa orang yang getol menyuarakan pembubaran PKS yakni ICW. ada juga johan budi yang dalam ILC sebelumnya sibuk meminum air dan beberapa kalangan yang sudah sangat jelas arah opnini yang akan dibangun mereka, hanya menjadi debat tak berarah jika PKS hadiri acara tersebut.

Karni dalam mukadimahnya mengatakan bahwa, pemimpin PKS mengintruksikan agar kadernya tidak menghadiri acara tersebut.

Menurut hemat penulis itu adalah hal yang sangat tepat dan cerdas.
Ketepatan dan kecerdasan tersebut ditunjukkan dengan memberi peluang,waktu dan kesempatan yang lebih luas kepada para pihak yang hanya bisa mengumbar opini dan juga yang tidak tersampaikannya misi yang mereka bangun.

Sayangnya masyarakat tidak melihat kearah tersebut, tapi lebih melihat bahwa, adakalahnya memang diam dan menunjukkan kearah yang lebih real adalah jauh lebih tepat seperti yang ditunjukkan sekarang ini,yakni PKS absen dalam acara ILC.

Sebenarnya pemberitaan dan apa yang sudah dipaparkan dalam persidangan bisa difahami bahwa PKS tidaklah berada dalam kasus tersebut secara partai.

Permintaan maaf oleh Fathonah sebenarnya itu bisa menjadi pembuka fakta awal, sayangnya banyak pihak yang tidak menerima jika jalan cerita yang sedang dimainkan berakhir demikian, sehingga diteruskanlah cerita seterusnya, walau terkesan “mekso”(maksa).

Kini dimainkanlah cerita-cerita lainnya…hampir semua pengurus pusat dibawa dijadikan saksi, biar kesannya “kena’” bangetlah PKS ini.

Seringkali dalam berbagai tulisan kita menemukan kalimat bertuliskan “melawan lupa”, sayangnya kita bukannya melawan lupa, tapi pura-pura lupa. kemana kasus hambalang dan lainnya yang tak perlu di tulisa satu persatu tersebut? (melawan lupa). Padahal untuk kasus lainnya memanggil satu orang menjadi saksi saja susahnya amit-amit.
kebenaran itu bukan pada hadir di media atau bukan kok ………. :)

Cerdas dan Tepat Ketika PKS Absen dalam ILC  :))

Oleh: Emy Hajar Abra

sumber:http://politik.kompasiana.com/2013/05/22/cerdas-dan-tepat-ketika-pks-absen-dalam-ilc--562172.html

Pilgub Jateng, Mulai Brutal? Rumah Kader PKS Dirusak Pendukung Ganjar...

hp don


Perusakan sebuah rumah mewarnai kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah di Karanganyar, Sabtu (18/5) lalu.

Sebuah rumah milik seorang simpatisan pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono (HP-Don) di Dusun Ngasinan, Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih dirusak oleh oknum tidak dikenal.

“Kejadian itu terjadi sekitar pukul lima sore hari. Dimulai pada konvoi simpatisan Pak Ganjar (diusung oleh PDIP) yang lewat di depan rumah saya,” jelas Warni, Senin (20/5) kemarin.

Warni menuturkan, kejadian bermula saat konvoi para simpatisan pasangan nomor urut tiga. Para pendukung Ganjar tersebut pun menaikki pintu pagar rumah milik Warni serta menendang dan mendorong pintu pagar tersebut.

“Rumah saya juga dilempari batu sambil ngata-ngatain dan ngancam saya yang
dukung Pak HP. Tapi pagar rumah kuat jadi ndak rusak,” terang Warni.
Tidak tinggal diam, Warni pun langsung melaporkan kejadian tidak menyenangkan tersebut kepada Polsek Matesih, serta Panwalu Kecamatan (Panwascam) Matesih atas kejadian tersebut. “Saya langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek dan Panwascam langsung setelah konvoi itu bubar,” tuturnya.

Ketua DPD PKS Karanganyar, Syamsul Bahri, membenarkan adanya laporan kejadian tersebut. Pihaknya pun telah melakukan komunikasi dengan tim advokasi yang dibentuk terkait perbuatan tak menyenangkan yang dialami oleh Warni, relawan pasangan nomor urut satu tersebut.

Sementara itu, Divisi Pengawasan Panwaslu Kabupaten (Panwaskab) Karanganyar, Mustari, mengaku belum mendapatkan laporan atas kejadian pengrusakan tersebut.

“Jika laporan itu memang ada dan sampai ke kami tentu akan kami tindak lanjuti. Apakah nanti arahnya ke tindakan kriminal ataukah seperti apa. Namun hingga saat ini belum laporan yang kami terima. Kalau kabar burung sempat terdengar,” jelas Mustari. Muhammad Ikhsan.

sumber:http://www.suaranews.com/2013/05/pilgub-jateng-mulai-brutal-rumah-kader.html

Validasi Informasi Sebelum Bereaksi

pengertian informasi dari para ahlinya


by @Awyyyyy

    1. Bisa dibilang, bahwa kesalahan umum yg banyak dialami bangsa ini adl terlalu cepat bereaksi atas suatu informasi tanpa cek kevalidannya
    
    2. Sehingga akhirnya yg terjadi tentu saja kekacauan (jika informasinya negatif) dan kekaguman berlebihan (jika informasinya positif).
    
    3. Kalau positif sih mending, keadaan pasti aman terkendali. Kalau negatif? Pasti yg trjadi adl fitnah bahkan bisa berlarut & berkepanjangan
    
    4. Padahal arahan syariah semestinya saat kita menerima suatu informasi, apapun itu, kita jangan seketika itu berkomentar. Apalagi reaksi
    
    5. Kita harus memastikan validitas kabar itu, dari mana, siapa yg bawa, agar kita tidak terjebak pada hal2 yg nantinya membuat sesal saja
    
    6. Kaidah kehidupan terbesar dan paling dasar soal itu adalah tentu saja Al-Qur'an 49:6
    
    7. Bahwa jika ada suatu informasi datang kepadamu, pastikan kebenarannya terlebih dahulu.Siapapun yg bawa. Apalagi kalau yg bawa orang fasiq
    
    8. Kekacauan dan pertengkaran yg sering kita lihat di sosmed juga dunia nyata saat ini adalah disebabkan cepatnya respon dan reaksi itu
    
    9. Belum lagi memang di sana ada pihak yg ingin memancing keributan dg sengaja mensetting kekacauan itu (faudho khollaqoh).
    
    10. Padahal segala kekacauan jika tidak jelas mana yg benar dan mana yg salah, dua kelompok saling tuding, itu artinya terjadi fitnah.
    
    11. Dan sikap terbaik kita saat terjadi fitnah (sebagaimana yg diajarkan syariah) adalah menepi.. Cukup jadi penonton.
    
    12. Karena fitnah itu tidak pandang bulu, memakan siapa saja, yg paling sholeh dan yg paling preman sekaligus
    
    13. Dalam peribahasa Arab dikatakan bahwa "Al-khobar kal ghubar", berita/informasi itu seperti debu.
    
    14. Nah filosofinya, jika debu itu tertiup angin dan masuk mata, maka pasti membuat kelilipan, atau masuk hidung pasti membuat alergi
    
    15. Artinya, kabar/informasi yg tidak jelas itu pasti mengganggu.
    
    16. Dalam suatu hadits dikatakan bahwa kehancuran ummat ini ada pada 3 hal: meributkan takdir, fanatisme buta dan ...
    
    17. ... Tidak memastikan kebenaran dalam memforward suatu informasi/berita (adamut tatsabbut fir riwayah)
    
    18. Sebab ketiga hal tadi sangat jelas sekali ujungnya menimbulkan pertikaian. Masih untung kalau cuma adu mulut, kalau bunuh2an?
    
    19. Maka tentu dalam hal ini yg kita harus hati2 dalam bersikap adalah media. Apalagi jika sudah bersangkut paut dengan politik.
    
    20. Ada jg hal lain yg kita mesti ekstra hati2, infotainment. Terutama jika topik beritanya adl perselingkuhan. Usahakan jaga mulut di sini.
    
    21. Karena jika tidak berhati2, justru seseorang bisa terjebak dlm beberapa dosa besar sekaligus. Tanpa ia sadari. Tahu2 rekening dosa penuh
    
    22. Pertama, ghibah (nggosip). Oke mungkin kita berdalih tdk terlibat pembicaraan on air. Tapi dg mendengar saja sudah tercatat dosa.
    
    23. Kedua, yg rawan, jika perselingkuhan itu gosipnya mengarah ke perzinahan, sementara pemirsa langsung menjudge dan mengolok2 pelaku
    
    24. Kalaupun bener zina, apa hak dia mengolok pelaku zina itu? Bahkan Nabi mewarning, jika seseorang mengolok saudaranya yg melakukan dosa..
    
    25. ..maka dia tidak akan mati sampai melakukan dosa itu sendiri. Nah kan? Hukum karma yg seram.
    
    26. Dan kalau ternyata dia tidak terbukti zina, maka si komentator ini terjebak dalam Qodhf, menuduh orang yg tidak zina dg berzina.
    
    27. Dan Qodhf sendiri adalah satu di antara 7 daftar dosa besar yang menghancurkan pelaku sekaligus seluruh amalnya.
    
    28. Dalam hukum pidana syariah, semestinya orang yg melakukan Qodhf ini digebug 80x
    
    29. Jika dipikir2, banyak bencana dan kekacauan yg dialami bangsa kita ini bisa jadi dari dosa kolektif semacam ini.
    
    30. Bersumber dari ketiadaan ricek atas akurasi suatu informasi. Apalagi kalau informasinya sengaja dipotong sana-sini. Pemlintiran berita.
    
    31. Bagi yg mempelajari Fiqh Tahawwulat (ilmu syariaj yg mempelajari dan menganalisa tanda2 zaman), fenomena ini masuk kategori..
    
    32. .. Alamat Qiyamah Sughro, atau tanda umum dekatnya hari kehancuran. Istilahnya "al-Lakhbathoh fil i'lam", kekacauan informasi.
    
    33. Akhirnya, sikap terpenting yg harus kita lakukan dalam keseharian kita adalah memastikan terlebih dulu kebenaran suatu informasi.
    
    34. Pelajari baik2 satu persatu, jangan cepat merespon atau bereaksi sementara objek/informasi yg kita terima tak sepenuhnya dipahami.
    
    35. Akhir twit, kata temanku, "berita2 tu ndak ada yg bener, hoax semua,yg bener cuma berita olahraga doang, 1-0 ya 1-0, nggak mungkin 10-0"
    
   
Content from Twitter

Sentuhlah Dengan Hati



 by @RidlwanJogja

1.    Sugeng enjang, tilawah Al Quran pagi jauh lebih manfaat dibanding baca koran. Betul ndak ?

2.    Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesunggubnya dia telah melampaui batas…

3.    …maka berbicaralah kalian berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut” (Thaha: 43-44)

4.    “Maka disebabkan rahmat dan Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terbadap mereka…

5.    Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Al-Imran: 159)

6.    Apa sih yang menyebabkan seorang mau bekerja dengan tulus dan ikhlas ? Salah satunya : ketenangan hati

7.    Di dunia kerja, kalau hati karyawan udah dipegang bos, tanpa harus diperintah pun akan kerja dengan happy dan riang

8.    Di dunia bisnis, kalau hati konsumen udah kepegang, nggak perlu iklan juga akan mborong produk kita

9.    Di sekolah, kalau hati murid udah mencintai guru betapa senang dan semangatnya mereka mengerjakan PR

10.    Kalau guru idaman hati belum datang, murid malah gelisah. Ada rasa kangen.

11.    Di masyarakat, aktivis dakwah pun dinilai dari ketulusan hatinya. Ketulusan hati bisa mengalahkan Fulus.

12.    Begitulah. Komando tubuh datang dari hati. Kita setiap hari berhubungan dengan hati-hati manusia yang bermacam2 karakternya

13.    Dalam mengajak kebaikan, Syekh Abbas As Sisi mengingatkan kita dalam bukunya At-Tariq Ilal Qulub, jalan menuju hati

14.    Ada tiga objek dakwah yang kita ajak dalam kebaikan. Ibarat memilih buah apel. Ada yg mentah, matang siap panen , dan apel busuk

15.    Hati yang hidup adalah hati yang sehat dan bersih, selamat dari berbagai syahwat yang menyalahi perintah dan larangan Allah

16.    Hati ini selamat dari penghambaan kepada selain Allah, selamat dari berhukum kepada selain hukum Allah

17.    bersih dalam mencintai Allah dan mengikuti Rasulullah

18.    Wah ini prioritas dakwah. Ibarat buah apel siap panen, mereka siap diajak bergabung dalam kebaikan.

19.    Yang kedua, hati yang sakit . Di antara tanda sakitnya adalah pemiliknya tidak merasa risih dg kebodohannya terhadap kebenaran.

20.    Tanda yang lain, pemiliknya lalai dari nutrisi hati yang bermanfaat, misal : membaca Al Quran.

21.    Hati yang seperti ini membutuhkan mau’izhah (pengarahan) hasanah (yang baik). Ibarat apel, mentah. Prioritas kedua.

22.    Yang ketiga , hati yang mati. Hati yang tidak mengenal Tuhannya, tidak menyembah-Nya sesuai dg yg diridhai-Nya. Naudzubillahimindzalik

23.    Hati mati ini juga selalu menuruti keinginan nafsu dan kelezatan dunia. Hati mati ini menghamba kepada selain Allah

24.    Celakalah bagi mereka yang tidak memiliki hati, yaitu hati yang tidak bisa mengenal manakah kebaikan dan manakah keburukan.”

25.    Yang lebih parah, orang yang hatinya mati tetapi ia tidak merasakan kematian hatinya. Ibarat, apel, ini sudah busuk dg ulat2

26.    Waktu kita terbatas. Ada begitu banyak hati yang hidup yang siap diajak berbuat kebaikan. Itulah pentingnya fiqh prioritas

27.    Melayani haters, pemfitnah dan para pembenci bukan tidak perlu namun khawatirnya apel-apel yang sudah siap panen justru kita lalaikan.

28.    Saya ajak hati saya, mari fokus pada amal-amal kebaikan. Dalam hal-hal sederhana sehari-hari. #NTMS (Note to My Self)

29.    Berjabat tangan, menebarkan salam, menghafal nama, memberi tempat duduk, senyum. Semuanya melembutkan hati.

30.    Ketika hati-hati sudah bersatu , takliful qulub, maka jangan tanyakan lagi kekokohan bangunan ukhuwahnya. Jangankan cuma berita

31.    Dibunuhi satu-satu pun, tetap kokoh. Ini bukan gendam dan pelet bung. Ini kesatuan hati.

32.    Dakwah diikat dengan kesatuan hati. Setiap langkahnya berdasarkan dengan landasan cinta.

33.    Bertemu dengan landasan cinta (2:165); berjumpa dalam rangka taat (3:32); saling bersatu untuk dakwah (41:33)

34.    Hasilnya, selalu diberikan cinta (5:54); diberikan bimbingan jalan-jalan keselamatan (5:16; 29:69); dipenuhi cahaya (2:257; 24:35-37)

35.    Dilapangkan dadanya (6:125); dibangkitkan dengan makrifatullah (6:122; 42:52-53); dan diwafatkan dalam keadaan syahid (3:154)

36.    Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.

37.    Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.

38.    Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan keindahan bertawakkal kepadaMu.

39.    Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu. Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.

40.    Amiin. Selamat berkarya dan menyentuh hati, dengan cinta !
    
    Content from Twitter

Pengamat hukum: KPK Keliru Memahami Pasal TPPU

 KPK dinilai keliru memahami pasal TPPU


Pengamat hukum dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Mudzakir memandang, penerapan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus dugaan suap impor daging yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) kurang tepat.

Pasalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum bisa memastikan bahwa harta milik Luthfi perolehannya berasal dari proses TPPU. 

"Sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 2 Ayat 1, ada 24 tindak pidana tambah 1 tindak pidana yang diancam dengan miniumum 4 tahun penjara. Itu harus dipastikan dulu ada tindak pindana. Artinya uang itu hasil tindak pidana," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Selasa (21/5/2013) malam.

Melihat dari kasus yang menimpa Luthfi, ia menilai, ada pemahaman yang keliru mengenai TPPU oleh KPK. Menurutnya, KPK tidak boleh semata melihat sudut pandang kemana aliran dana dari dugaan suap kasus impor daging.

"Dicuci kan itu kan uang hasil tindak pidana dikasih ke orang lain, untuk diputar agar uang tersebut menjadi halal kemudian dikembalikan kepada yang bersangkutan," jelasnya.

Seperti diketahui, KPK tampak begitu bersemangat menyita harta kekayaan milik Luthfi Hasan Ishaaq yang diduga berkaitan dengan TPPU kasus suap impor daging. Hal yang sama juga dilakukan KPK terhadap kerabat Luthfi, Ahmad Fathanah.

Yang terbaru, KPK berencana menyita rumah Luthfi Hasan Ishaaq, di Kawasan Kebagusan 1 Nomor 44, Jakarta Selatan. Tanah seluas 440 meter persegi itu diduga kuat milik Luthfi.

sumber:http://nasional.sindonews.com/read/2013/05/22/13/751495/kpk-dinilai-keliru-memahami-pasal-tppu

Post Terpopuler

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. )|( PKS Bae Kudus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger