Sebulan bisa 10jt -15jt, seperti gaji manajer perusahaan menengah.
Mengemis saat ini bukan karena darurat membutuhkan, tapi menjadi sebuah pekerjaan. Tidak heran usaha pemerintah untuk rehabilitasi mereka untuk menjadi UKM tidak berhasil. Mana mau orang yang sudah biasa "nyadong" tangan bisa dapat 300rb - 500rb sehari, harus kerja keras jualan atau home industri yang mungkin cuma dapat 100rb - 200rb sehari.
Ada lagi satu kampung di suatu daerah yang 80% penghuninya bermata pencaharian mengemis dan rumah mereka sangat bagus, memiliki rumah, hewan ternak dan kendaraan. Istilahnya, mengemis di kota, hidup mewah di desa. Hmmm... Bahkan ada juga yang sudah bisa naik haji dengan uang hasil mengemis. Bagaimana hajinya di mata Allah? Hanya Allah yang tau..
Biasanya, pengemis anak-anak itu ada penggeraknya. Katakanlah preman, yang katanya menguasai daerah tersebut. Anak- anak disuruh mengemis untuk kemudian hasilnya sebagian besar diserahkan kepada si preman. Jadi kalau masyarakat menyumbangkan uangnya bagi pengemis anak-anak, itu artinya memakmurkan anak-anak tersebut, atau preman sang raja jalanan?
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa meminta-minta harta orang untuk memperkaya diri, sebenarnya ia hanyalah meminta bara api. Oleh karenanya, silahkan saja meminta sedikit atau banyak." Riwayat Muslim.
Dari Zubair Ibnu al-'Awwam Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Seorang di antara kamu yang mengambil talinya, lalu datang dengan seonggok kayu di atas punggungnya, kemudian menjualnya dan dengan hasil itu ia menjaga kehormatannya adalah lebih baik daripada ia meminta-minta orang yang terkadang mereka memberinya atau menolaknya." Riwayat Bukhari
Dari Qobishoh Ibnu Mukhoriq al-Hilaly Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya meminta-minta tidak dihalalkan kecuali bagi salah seorang di antara tiga macam, yakni orang yang menanggung hutang orang lain, ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian ia berhenti; orang yang tertimpa musibah yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup; dan orang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga tiga orang dari kaumnya yang mengetahuinya menyatakan: "Si fulan ditimpa kesengsaraan hidup." ia boleh meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup. Meminta-minta selain tiga hal itu, wahai Qobishoh, adalah haram dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram." Riwayat Muslim, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban.
Dari Ubaidillah Ibnu Adiy Ibnu al-Khiyar Radliyallaahu 'anhu bahwa dua orang menceritakan kepadanya bahwa mereka telah menghadap Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam untuk meminta zakat pada beliau. Lalu beliau memandangi mereka, maka beliau mengerti bahwa mereka masih kuat. Lalu beliau bersabda: "Jika kalian mau, aku beri kalian zakat, namun tidak ada bagian zakat bagi orang kaya dan kuat bekerja." Riwayat Ahmad dan dikuatkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i.
Dibandingkan pengemis, kita lebih menghargai orang-orang seperti ini
mereka bekerja dan berusaha.bagaimana jika mereka melihat temannya yang
sehat mengemis lantas mendapatkan uang yang lebih banyak dari mereka
yang banting tulang bekerja?