04/08/13 - )|( PKS Bae Kudus
Headlines News :

PKS Usul Syarat Pendidikan Capres S1

Senin, 08 April 2013 | 16.41


Jakarta: Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengusulkan syarat pendidikan calon presiden dan wakil presiden diubah menjadi S1, bukan lagi SMA/sederajat seperti dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008.

"Sebaiknya calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) minimal sarjana (S1)," kata anggota Badan Legislasi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra kepada Metrotvnews.com di Jakarta, Senin (8/4).

Ia juga mengusulkan revisi Undang-Undang (UU) Pemilihan Presiden mengatur presiden tidak boleh rangkap jabatan. Sebab, presiden bukanlan milik satu partai atau kelompok tertentu .

"Ketika seseorang terpilih sebagai presiden, ia jadi milik semua rakyat Indonesia. Seorang presiden harus mendahulukan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, atau partai politik," katanya.

sumber:http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/04/08/1/144856/PKS-Usul-Syarat-Pendidikan-Capres-S1

Politik Cinta Itu Indah ..… PKS-NTB


Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta terus melakukan kunjungan konsolidasi ke berbagai wilayah di Indonesia. Saat memberikan orasi di depan ribuan kader PKS di Nusa Tenggara Barat (NTB), Anis mengingatkan agar selalu berpolitik dengan landasan cinta.

“Politik menjadi lebih manfaat, lebih adil dan lebih indah dengan cinta. Kata Jalaluddin Rumi, jika ada cinta dalam hatimu, pasti ada cinta pada yang lain,” ujar Anis.
Hal itu disampaikan Anis Matta dalam Ceramah Kebangsaan di hadapan 3.000 kader dan masyarakat di Hotel Lombok Raya, NTB, Minggu (7/4/2013).

Kehadiran Anis Matta beserta jajaran DPP PKS dalam rangka konsolidasi untuk pemenangan Pilgub NTB 2013. Hadir dalam acara ini wakil tokoh masyarakat Sasak Muslim, para Tuan Guru, tokoh masyarakat, pengurus DPRa, DPC, DPD dan DPW se NTB dan seluruh kader serta simpatisan.

Menurut mantan Wakil Ketua DPR ini, beda politik dengan cinta adalah terletak pada tujuan berbagi dan berkontribusi. Tapi politik tanpa cinta sebaliknya ingin mengambil hak lain dan memproteksi kepentingan sendiri. Republik ini cukup untuk semua manusia yang lahir di sini. Jika tidak cukup selalu karena ada faktor kezaliman.

“Jadikan politik jalan etika dan jalan amal untuk menunjukkan keindahan Islam melalui politik. Dengan kerja, dengan cinta dan dengan harmoni,” cetus Anis.
“Politik dengan cinta itu menumbuhkan, mengindahkan dan memekarkan. Kata Iqbal (penyair muslim), jika kau tiupkan nafas cintamu, maka kuncupmu mekar jadi bunga,” pungkas Anis.


sumber:http://politik.kompasiana.com/2013/04/08/politik-dengan-cinta-itu-menumbuhkan-mengindahkan-dan-memekarkan-pks-ntb--549029.html

Benci dan Cinta PKS


Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta. Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang. Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan. Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan. Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran. Semua itu haruslah berasal dari hati anda. Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula.

Hati saya mengatakan bahwa Saya Cinta Sama PKS, dan Hati saya juga mengatakan bahwa Saya Cinta dengan Para Pemimpin di PKS, dan Hati saya juga mengatakan bahwa Saya Cinta dengan Seluruh Kader PKS di Seantero Dunia.

PKS  bukanlah tujuan. PKS hanyalah sarana dari  banyak sarana Dakwah yang ada. Cinta Abadi kita adalah pada tujuan kita, Allah, Tuhan Semesta Alam. Cinta kepada Tuhan adalah Cinta yang harus luar biasa, bukan yang biasa-biasa saja, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa sallam bersabda:
“ Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai.” ( HR. Bukhari , Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah ).

Maka bagi yang cinta pada PKS, cintailah dengan sewajarnya dan biasa saja, dan cintailah tujuannya dengan cinta yang luar biasa. Begitu juga kepada kawan-kawanyang benci dengan PKS, bencilah dengan sewajarnya dan biasa saja, jangan sampai kebencian itu menghilangkan rasionalisasi dan keadilan.

Cinta dan benci yang berlebihan tidaklah baik. Sikap yang terbaik bagi sesama insan adalah sewajarnya, sederhana saja. Islam mengajarkan kepada kita untuk tak berlebihan dalam segala hal. Termasuk dalam mencintai dan membenci seseorang atau sesuatu.

Orang yang cinta dan benci secara berlebihan sulit bersikap adil. Jika orang yang dicintainya secara berlebihan berbuat salah kita menganggapnya tetap benar. Sebaliknya jika orang yang dibencinya berlebihan berbuat kebaikan kita tetap menganggapnya sebuah kesalahan. Padahal Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengingatkan kita untuk bersikap adil dalam menilai seseorang.

Bagi yang Cinta PKS, maka  Adillah, Bagi yang Benci  PKS, maka  Adillah


sumber:http://politik.kompasiana.com/2013/04/08/benci-pks-549057.html

PKS, dari sini segalanya bermula

Aku lahir di salah satu kota di Sumatera Utara. Tepatnya di Tanjung Balai 26 tahun silam. Orang tuaku termasuk taat bergama. Melaksanakan sholat 5 waktu ditambah sholat sunnah lainnya rutin dilaksanakan orang tuaku. Bahkan ibuku tak jarang melaksanakan puasa senin - kamis. Sewaktu kecil aku juga rajin melaksanakan perintah agama. Sholat, mengaji sampai puasakupun rata-rata penuh setiap tahunnya. Tapi semuanya berubah 1800 ketika aku mengenal masa remaja. Pada masa ini aku mulai mengenal “dunia”. Kejahatan remajapun kulakukan. Bolos sekolah, merokok dan kenakalan-kenakalan lainnya yang malu untuk kuceritakan. Semua itu berjalan sampai aku lulus sekolah.
Setelah lulus aku memutuskan merantau ke Medan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Jujur niat awal ketika itu hanya 20% untuk belajar. Selebihnya aku pengen hidup bebas tanpa pantauan dari orang tua. Tak mendapat tempat di universitas negeri, aku memutuskan kuliah di universitas swasta. Dari sinilah segalanya bermula. Di kampusku aku mengenal kelompok mahasiswa yang menurutku ketika itu ekstrim. Tampil dengan jilbab panjang, laki-lakinya rata-rata berjenggot tipis dan memakai bahasa ana, antum, akhi dan ukhti. Masih banyak lagi sebenarnya tapi ketika itu hanya itu yang kuingat. Kalau ngomong matanya liatin sepatu. Pokoknya aneh deh menurutku.
Waktu terus berlalu. Tak terasa satu semester aku sudah duduk di perguruan tinggi. Dan selama itu aku merasa sangat bosan. Berkali-kali kelompok ekstrim itu mengajakku bergabung dengan organisasi dakwah-nya mereka. Tapi aku ogah. Hingga kemudian diskusi politik mengubah segalanya. Pintu hidayah itu terbuka. Aku sangat tertarik dengan mereka. Hingga kemudia aku mengikuti seluruh rangkaian dan jenjang pengkaderan mereka. Sampai kemudian aku bersinggungan dengan PKS. Memang, kebersinggungan itu dikarenakan aku tinggal di sekretariat DPC PKS Medan Amplas. Tapi semakin aku masuk semakin aku menyadari perjuangan organisasiku di kampus dengan perjuangan PKS. Tak pelak akupun menjatuhkan hatiku ke PKS. Menghubungi orang tua, teman dan keluarga dan mengenalkan PKS.
Perjuangan pemenangan PKS saat itu tahun 2007 ketika PILKADA SUMUT. PKS ketika itu mengusung Gatot Pudjo Nugroho sebagai calon wakil gubernur mendampingi Syamsul Arifin yang diusung PPP. Aku terlibat sebagai saksi pasangan itu. Dan itulah kemenangan dakwah pertama yang kurasakan. Menuju pemilu 2009 kesibukanku di dakwah kampus dan PKS semakin meningkat. Dari mulai sosialisasi, kegiatan baksos, kampanye sampai aku harus ngisi pelatihan saksi di seluruh kelurahan di Amplas. Aku masih ingat betul hampir tiap malam aku harus pulang di atas jam 11 karena memberikan pembekalan untuk para saksi. Letih, tapi aku sangat bahagia menjadi bagian perjalan panjang ini. Walau pada akhirnya suara PKS tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Tapi perjuangan tidak berhenti. Pilwakot Medan menanti. Lagi, aku dan kawan-kawan disibukkan dengan even besar ini. Tapi memang Allah belum memberikan kemenangan buat kami. Aku masih ingat betul di kantor tim pemenangan ust. Suryanda Lubis (ketika itu Ketua DPD PKS Kota Medan) memberikan penguatan kepada kami dengan memperdengarkan lagu Sinar feat ST12 yang berjudul “jangan menangis”. Semua mata berkaca-kaca. Bahkan ada yang tak sungkan untuk menjatuhkan air mata.
Kerja memang tak harus berhenti. Karena pelayanan umat sudah menjadi misi perjuangan. PILKADA 2013 SUMUT akhirnya menjadi buah dari kerja keras. Pasangan yang diusung PKS Gatot Pudjo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi memenangkan pertarungan satu putaran. Aku sangat senang. Dan dari secuil kisah yang telah kulewati banyak hal yang bisa kuambil hikmah. Dan PKS yang mengajari aku. Aku bersyukur berada dalam orang-orang di jamaah ini. Kami memang bukan orang sholeh, bakan juga orang baik. Tapi kami akan selalu berusaha menjadi orang sholeh dan senantiasa menebar kebaikan di sekitar kami
By Saftian Cahyadi (follow @ian_sendja)
sumber:http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/04/08/pks-dari-sini-segalanya-bermula-549100.html
 

Pendukung Yusuf Supendi Kembali ke PKS



Bergabungnya Yusuf Supendi ke Partai Hanura menuai beragam respon. Sejumlah pendukung yang mengatasnamakan murid setia Supendi menyesalkan sikap politik gurunya itu. Mereka pun menolak ajakan Yusuf Supendi untuk masuk Hanura dan bersama-sama membesarkan partai pimpinan Wiranto itu.

“Lebih baik kembali kepada PKS daripada masuk ke dalam partai bukan Islam seperti Hanura,” kata sebagian pendukung Yusuf Supendi, Rabu (3/4).
Salah seorang pendukung Yusuf Supendi, Rabu (3/4) pagi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Yusuf Supendi. Menurutnya, selama ini ia mendukung Yusuf Supendi sebagai solidaritas tanpa menelusuri lebih jauh mengapa ia dipecat.

“Waktu itu kami mendukung beliau, tanpa perlu tahu alasan pemecatanya. Namun dengan masuknya ke Hanura, kami menjadi seakan sadar, pantas saja dahulu Pak Yusuf Supendi dipecat.”
Setelah sempat keluar dari PKS, pendukung Yusuf Supendi itu pun menyatakan akan kembali masuk ke PKS, meskipun harus memulai tahapan kaderisasi dari bawah lagi, sebagai anggota pemula.

Seperti diketahui, PKS merupakan partai Islam yang sangat ketat dalam proses pembinaan (kaderisasi). Anggota terbina PKS memulai pembinaan sebagai kader. Sedangkan untuk menjadi anggota terdaftar (belum kader), setiap warga negara Indonesia (WNI) bisa bergabung ke PKS. [IK/IM/bsd]

Post Terpopuler

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. )|( PKS Bae Kudus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger