Maret 2013 - )|( PKS Bae Kudus
Headlines News :

Istri Anggota Dewan PKS Berwirausaha, untuk Bantu Suami

Minggu, 31 Maret 2013 | 08.45



Hadi dan Keluarga




Erna Mirani terkaget-kaget menerima Telpon dari suaminya, ia memintanya mengantarkan jas dan sepatu ke Gedung Berlian DPRD Jateng. Tak di sangka Hadi Santoso suaminya akan dilantik menjadi anggota DPRD Propinsi Jawa Tengah. Ia di tunjuk menggantikan Anggota lainnya yang mengundurkan diri karena terpilih sebagai wakil walikota Salatiga.

Erna sadar, setelah suaminya menjadi anggota Dewan, justru hidupnya dan keluarga tidak lagi normal. Akan banyak sekali beban yang harus di emban suaminya. Berbeda dengan persepsi banyak orang, hidup enak setelah suami jadi anggota dewan. Erna justru terjun menjadi wirausaha dan berjuang keras. Erna memiliki prinsip jangan menjadi beban bagi orang lain, kalau bisa justru membantu suami. Apalagi justru Gaji dari anggota dewan hanya bisa di pakae 1/3 saja, sisanya untuk konsituen dan keperluan lain.

Terinspirasi dari lingkungan sekitar dan teman-teman erna yang memiliki banyak anak. Banyak tersedia mainan anak yang berkualitas namun harganya sangat mahal. apalagi penggunaanya hanya sementara. mainan tidak lagi digunakan setelah anaknya besar. inilah peluang yang di ambil Erna. Erna menyediakan alat-alat bayi dan mainan anak-anak dan menyewakannya. Hasilnyapun tidak mengecewakan.

Usaha rental ini di mulai setelah 1 bulan suaminya menjadi anggota Dewan. Erna melayani rental perlengkapan bayi dan mainan anak di daerah Semarang dan sekitarnya. di tahun pertama omset baru mencapai 32-33 Juta. namun di tahun ke dua sudah mencapai 100 Juta lebih. Jumlah yang lumayan mengingat ia adalah ibu rumah tangga dari 3 anak-anaknya yang masih kecil.

tidak berhenti di situ, sekarang Erna telah membuka cabang usaha lain. Salon Muslimah di buka sejak 3 bulan yang lalu. dengan penambahan cabang usaha ini di harapkan lebih banyak memberikan hasil dan bisa membiayai keperluan keluarganya. Erna berharap suaminya bisa total 100% untuk rakyat.

sumber:http://pksjateng.or.id/index.php/read/news/detail/905/Niat-bantu-Suami-Istri-Aleg-PKS-giat-ber-wirausaha

Apakah Allah Ridha dengan Pekerjaanku?


"Apakah uangku halal dan diridhoi Allah?"




SYU”AIB bin Harb berkata: “Jangan menyepelekan uang receh yang engkau dapatkan dengan cara menaati Allah di dalamnya. Bukan uang receh itu yang akan digiring (menuju Allah), akan tetapi ketaatanmu. Bisa jadi dengan uang receh itu engkau membeli sayur-mayur, dan tidaklah ia berdiam di dalam rongga tubuhmu hingga akhirnya dosa-dosamu diampuni.” (al-Hatstsu ‘ala at-Tijarah wa ash-Shina’ah, karya Abu Bakr al-Khallal).

Dari pesan di atas bisa diambil benang merah jika baik buruknya suatu perkerjaan di mata Allah bukanlah dinilai dari besar kecilnya gaji yang diperoleh, akan tetapi dari cara kita melakukannya. Pertanyaan mendasar yang harus dicamkan adalah, “Apakah Allah ridha dengan pekerjaan saya ini?” Inilah cara berpikir seorang Muslim, sebagaimana diajarkan Nabinya; bukan menuruti logika materialis ateis yang hanya mengedepankan pragmatisme.

Cara berpikir pragmatis tak bertuhan inilah yang membuat sebagian orang dengan berani menyebut perzinaan sebagai “pekerjaan”, seolah-olah hendak menyamakannya dengan profesi guru, petani, pedagang, advokat atau birokrat. Bukankah sebagian besar kita telah terbiasa menyebut Pekerja Seks Komersial, dibanding menyebut pelacur atau pezina? Astaghfirullah!
Bekerja mendapatkan rezeki yang halal adalah kebajikan, apapun bentuk dan derajatnya di mata manusia. Bahkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikannya sebagai salah satu kewajiban bagi umatnya. Beliau bersabda, “Mencari yang halal adalah kewajiban setiap Muslim.” (Riwayat Thabrani dalam al-Awsath, dari Anas bin Malik. Menurut al-Haitsami: isnad-nya hasan).

Dengan demikian, pekerjaan yang halal sama dengan beribadah. Setiap tetes keringat akan dihargai dengan pahala berlipat ganda. Apapun yang dihasilkannya menjadi berkah, dan semakin menguatkan tali perhubungan dengan Sang Pencipta. Rasulullah bersabda,

“Sungguh, tidaklah engkau memberikan nafkah yang dengan itu engkau mengharapkan wajah Allah, melainkan engkau pasti diberi pahala, bahkan terhadap (sesuap makanan) yang engkau suapkan ke mulut istrimu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim, dari Sa’ad bin Abi Waqqash).

Pekerjaan kasar yang mengandalkan otot sama mulianya dengan pekerjaan intelektual, asalkan halal. Dan, tentu saja bekerja jauh lebih baik dibanding mengemis, sesulit apa pun caranya.

Anas bin Malik bercerita, bahwa seseorang dari kaum Anshar datang kepada Nabi untuk meminta-minta. Beliau pun bertanya, "Tidak adakah sesuatu apa pun di rumahmu?" Ia menjawab, “Ya, ada. Kain alas pelana yang sebagian kami buat pakaian dan sebagian lagi kami hamparkan (untuk tikar), serta gelas besar yang kami gunakan untuk minum.” Beliau bersabda, "Bawalah keduanya kepadaku." Ia kemudian membawanya. Beliau mengambilnya dengan tangan beliau dan berkata, "Siapa yang mau membeli kedua barang ini?" Seorang laki-laki berkata, “Saya membelinya dengan satu dirham.” Beliau berkata, "Siapa yang menambah lebih dari satu dirham?" Beliau mengatakannya dua atau tiga kali. Seorang laki-laki berkata, “Saya membelinya dengan dua dirham.” Kemudian beliau memberikannya kepada orang tersebut, dan mengambil uang dua dirham. Beliau memberikan uangnya kepada orang Anshar itu dan bersabda, "Belilah makanan dengan satu dirham kemudian berikan kepada keluargamu, dan belilah (mata) kapak lalu bawalah kepadaku." Orang itu membawa (mata) kapaknya kepada Nabi, lalu mengikatkan sebatang kayu padanya dengan tangan beliau sendiri. Beliau bersabda, "Pergilah, kemudian carilah kayu dan juallah. Jangan sampai aku melihatmu selama lima belas hari." Orang itu pun pergi mencari kayu serta menjualnya, lalu datang lagi dan telah memperoleh uang sepuluh dirham. Sebagian ia belikan pakaian, sebagian lagi makanan. Kemudian Rasulullah bersabda, "Ini lebih baik bagimu daripada sikap meminta-minta itu kelak berubah menjadi noktah di wajahmu pada Hari Kiamat. Sungguh, meminta-minta itu tidak layak kecuali bagi tiga (jenis) orang, yaitu: orang fakir yang sangat melarat, atau orang yang terbebani hutang sangat berat, atau orang yang menanggung diyat (biaya tebusan atas pembunuhan) sementara ia tidak mampu membayarnya." (Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah).


Sebaliknya, pekerjaan yang terkesan mentereng dan bergaji besar, sangat boleh jadi hanya akan menjadi beban dosa dan kehinaan jika tidak diridhai Allah. Dari waktu ke waktu hanya akan memicu kegersangan, kekacauan, dan berakhir sebagai siksa tak terperikan. Semakin digeluti semakin menggelisahkan, sebab dosa-dosanya semakin menumpuk. Dalam tafsir Zaadul Masir dikatakan bahwa pekerjaan yang haram adalah bagian dari siksa Allah, yaitu “kehidupan yang sempit” sebagai akibat dari kelalaian, keberpalingan, dan meninggalkan tuntunan Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنتُ بَصِيراً
قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنسَى

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya bisa melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan." (QS: Thaha [20]: 124-126).

Dengan kata lain, menurut Islam, kehidupan yang lapang, pertama-tama bukan diukur dari lapangnya materi, namun dari aspek keselarasan kehidupan itu dengan tuntunan Allah. Baru setelahnya, aspek-aspek lain mengikuti. Entah melarat atau kaya-raya, jika kehidupan seseorang tidak sejalan syari’at, maka layak disebut sebagai “kehidupan yang sempit”. Sama juga, apakah fakir atau serba berkecukupan, kehidupan yang mengikuti aturan Allah adalah “kehidupan yang lapang”. Wallahu a’lam.*  
(M. Alimin Mukhtar, pengajar di Ar-Rahmah Boarding School, Pesantren Hidayatullah Malang)


sumber:http://hidayatullah.com/read/27503/01/03/2013/bertanyalah-dalam-hati:-apakah-allah-ridha-dengan-pekerjaanku-saat-ini?.html

Warung Bakso tutup, Cak Edi justru sukses Rental alat berat


Pantang Menyerah kader PKSyang satu ini. pernah gagal dalam berbisnis tidak membuatnya patah arang dan mundur, namun ia terus maju dan belajar. Edi Faisal atau sering di panggil dengan Cak Edi, pernah mengalamai kegagalan saat membuka bisnis Bakso Malang Cak Edi di Semarang, namun dalam waktu singkat bisa segera bangkit.

Cak Edi pada awalnya optimis dengan bisnis Bakso Malang ini. di daerah Kota Semarang memang terlihat sangat jarang ada Bakso Malang Asli. peluang inipun di manfaatkannya. Namun ternyata memang tidak mudah. Bakso malangnya harus tutup di tahun kedua karena kehabisan modal. Hasil penjualan hanya mampu membiayai biaya operasional saja.


Setelah gagal, Cak edi terus belajar dari pengalaman. Pada akhirnya Cak Edi banting stir dari bisnis kuliner ke bisnis rental. tidak tanggung-tanggung Cak Edi mengembangkan Bisnis Rental alat berat.  hingga saat ini Bisnis alat berat sudah berjalan 3 tahun. meskipun baru berumur jagung, hasil bisnis rental alat berat ini sudah memberikan hasil yang lumayan. Laba bersih sudah mencapai lebih dari 100 juta pertahunnya.

Cak Edi memberikan pesan kepada wirausaha muda yang ingin memulai bisnis. motivasi dalam berbisnis  harus ada namun itu tidaklah cukup, Namun yang jauh lebih penting adalah semangat belajar. yang terpenting lagi Cak Edi menambahkan dalam berbisnis harus ada ke istiqomahan (konsisten) karena dalam bisnis untuk mencapai hasil tidak bisa dengan waktu yang singkat.


sumber:http://www.saudagarpks.com/2013/03/warung-bakso-tutup-cak-edi-justru.html

Pengamat Politik: Demokrat Partai Figur, PKS Partai Modern

Sabtu, 30 Maret 2013 | 23.55

pengamat politik indria samego


Partai Demokrat (PD) sepertinya tidak siap untuk menjadi partai besar. Sebab, aturan internal yang tertuang dalam AD/ART itu, tidak mengatur mengenai pelepasan jabatan publik, ketika seorang kader terpilih sebagai pejabat tinggi partai tersebut.

Kondisi ini jauh berbeda dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam AD/ART partai tersebut, secara jelas menyebutkan bahwa siapa pun yang menjabat sebagai pejabat publik, harus melepaskan jabatan partai. Begitu pula sebaliknya, kader harus melepas jabatan partai, ketika menjadi pejabat publik.

“Partai modern tidak tergantung dengan figur, melainkan kuatnya sistem yang dibangun. Rangkap jabatan sebagai pejabat publik dan pejabat partai, bakal mengundang banyak masalah. Posisi pejabat partai berimbas pada kinerjanya sebagai pejabat publik. Seharusnya, PD bisa meniru sistem yang dibangun PKS,” kata peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego di Gedung
Habibie Center, Jakarta, Sabtu (30/03).

Menurut dia, seharusnya wacana ini dikembangkan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) untuk perbaikan sistem dalam partai tersebut. Hal itu cukup penting untuk mengarahkan Demokrat sebagai partai modern yang tidak bergantung pada sosok seorang figur. “PKS sudah memulai dengan AD/ART. Mestinya Demokrat juga bisa seperti itu,” ujarnya.

Indria juga memprediksi, terpilihnya SBY sebagai ketua umum, takkan berdampak signifikan terhadap tingkat elektabilitas partai. Selain dia tidak lagi mencalonkan diri sebagai presiden, juga akibat persepsi masyarakat yang sudah terlanjur mencap partai itu memiliki banyak kader bermasalah.
“Suara Demokrat akan meningkat setelah SBY menjadi ketua umum, tesis itu tidak akan menjadikan kenyataan. Sebab, SBY untuk 2014 mendatang, sudah tidak bisa menjadi presiden. Fungsinya sebagai ‘vote gathers’ akan semakin berkurang. Terlebih dalam memori masyarakat masih tersimpan banyaknya kader Demokrat yang terjerat masalah,” tandasnya.

Majunya SBY sebagai ketua umum, ungkap Indria, sebenarnya sebuah langkah degenerasi. Seharusnya, posisi Anas Urbaningrum digantikan oleh tokoh-tokoh yang muda potensial yang bersih. “Kalau kondisi Demokrat seperti ini, persis seperti Golkar era Soeharto. Semaunya apa kata Soeharto,” seloroh dia.(bm)

sumber:http://www.suaranews.com/2013/03/pengamat-politik-pertai-demokrat-partai.html

Indahnya Indonesia - Raja Ampat










LHI Dibela Pernyataan Kuasa Hukum Indoguna





Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka dalam tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Akan tetapi, kuasa hukum PT Indoguna Utama Bambang Hartono membantah adanya aliran dana selain Rp 1 miliar yang menjadi barang bukti penyidik KPK.

"Tidak ada (selain yang Rp 1 miliar)," kata Bambang Hartono yang ditemui di KPK, Jakarta, Rabu (27/3). Menurutnya,  uang sebesar Rp 1 miliar tersebut pun hanya urusan bisnis antara PT Indoguna Utama dengan Ahmad Fathanah.

Dia menegaskan,  uang tersebut tidak ada kaitannya dengan Luthfi Hasan Ishaaq. Selain itu, baik Juard Effendi maupun Arya Abdi Effendi juga mengaku tidak mengenal Luthfi Hasan Ishaaq.

Sedangkan usai pertemuan di Medan yang salah satunya Dirut PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman juga tidak pernah ada lagi pertemuan yang melibatkan kliennya dengan Luthfi.
"Tidak ada lagi, hanya pertemuan di Medan satu kali, itu pun bicara mengenai daging celeng (babi) karena banyak komplain. Karena LHI itu ustaz besar maka merasa bertanggungjawab menyelesaikan ini," tegasnya.

sumber:http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/03/27/mkb5n6-lhi-dibela-kuasa-hukum-indoguna

Kader PKS Juga.......???


Asyik saya memainkan gadget yang belum sebulan dibelikan oleh ibu, sambil dikerumuni saudara-saudara sebaya yang sedang berkumpul untuk acara arisan keluarga di rumah saya. Nenek adalah orang yang dituakan untuk meneruskan tradisi keluarga ini. Isinya bukan hanya kumpul-kumpul arisan dan makan-makan, tapi ada juga siraman rohani dari ustadz yang biasanya sengaja diundang. Kali ini yang seharusnya ngisi adalah Pak De yang juga seorang ustadz di kampungnya. Dan gadis-gadis itu, biasanya lebih asyik ngobrol sendiri daripada menyimak ceramah. Saya, mau gak mau harus solider ngikut nimbrung cekikikan. Sementara yang lain, sudah di posisi masing-masing, duduk melingkar sambil nyender, siap menerima santapan ruhani sambil ngemil santapan jasmani.

Tiba-tiba, “Jess…” nenek memanggil. Saya yang sedang asyik di kerumunan gadis-gadis sepupu dan keponakan tidak refleks menengok. Saking asyiknya mainin gadget.

“Uwak Amin mungkin telat, motornya mogok katanya.” nenek melanjutkan pengumuman. Tapi kenapa tadi manggil saya.

“Sudah, kamu buka saja Jess, sekalian kasih kultum.” lanjutnya.

“Hah?” baru sadar kalimat-kalimat itu tertuju ke saya, hampir semua menengok ke arah saya dengan wajah penuh tanya.

“Loh kok saya nek?” protes saya.

Jelas saja saya protes. Kenapa harus saya? Kan masih ada paman saya, ada adiknya nenek yang juga pemimpin yayasan pendidikan, atau sepupu saya yang lebih senior dan jebolan pesantren, atau bapak saya sekalian. Mereka lebih pantas ngomong di forum ini. Bukan saya.

Saya, baru saja lulus kuliah kedokteran dan belum punya ijin praktek. Kuliah di universitas negeri, sempat dua tahun nerusin ke eropa. Dan sekarang lagi ikut apprentice di rumah sakit swasta. Gak ada sedikitpun basic syari’ah formal.

Saya, gadis yang umum banget. Diantara gadis-gadis saudara sebaya gak ada istimewanya, selain kerudung yang kelihatan agak berkibar. Pake kerudungpun belum lama, pas kuliah tingkat tiga dulu, ketika mulai aktif ikut kegiatan tarbiyah di kampus.

Hei, apa ini ada hubungannya dengan kerudung saya? Ketika baru kenal tarbiyah, kerudung pertama saya adalah kerudung trendi yang jauh dari level syar’i. Setelah aktif di kegiatan dakwah kampus setahun, kerudung sayapun pelan tapi pasti membesar dan sekarang Insya Allah sesuai yang disyariatkan. Kalau patokan nenek kerudung, itu kerudung tante saya juga besar-besar. Mungkin bukan itu.

Atau karena saya sering ngobrol dan diskusi masalah agama dengan nenek. Biasa saya menyampaikan fakta-fakta medis yang berkaitan dengan agama.

Hmm… atau jangan-jangan ada yang ngelaporin ke nenek, kalau saya aktif di PKS. Tapi siapa? tak pernah saya pakai kaos PKS, atau ngomongin PKS di rumah. Satu-satunya logo PKS ada di stiker do’a bercermin di kamar saya. Asal tahu saja, sejak jaman orde lama keluarga saya penganut setia partai tertentu. Dan belum ada seorangpun yang berani coba-coba melawan tradisi ini. Saya, ngumpet-ngumpet aktif di PKS.

Detik berlalu, saya semakin panik. Dan dengan satu hembusan nafas sambil mengucap Bismillah, saya menggeser duduk, keluar dari kerumunan gadis-gadis. Mata-mata itu masih megikuti saya. Tidak ada yang komen, tidak ada sepatah kata terucap. Ibu masih sibuk dengan box air minum yang sulit dibuka, belum ngeh apa yang sedang terjadi. Bapak saya memanjangkan lehernya melongok kiri kanan seolah mencari Jess lain di sekitarnya.

Kalau urusannya ngisi materi ke adik-adik mahasiswi, itu kerjaan saya tiap minggu. Bahkan di Eropa dulu kegiatan ini tak pernah lepas. Tapi ditengah keluarga sendiri? Duh, saya betul-betul minder.

Saya dekati tempat duduk nenek yang masih memegang mic. Berbisik, mendekatkan mulut ke kuping nenek sambil merajuk protes. Dan nenek dengan tanpa beban menyerahkan mic itu.

“Ayo Jess…” senyum nenek penuh arti. Matanya bermain riang. Ada kegembiraan disana. Ada ketenangan yang membuat debar jantung saya mulai terkendali.

Menit pertama gugup. Menit kelima mulai bisa bernafas lega dan bisa mengontrol pitch kalimat-kalimat. Menit kelima belas, sudah berani menatap mata satu persatu sodara-sodara yang datang siang itu. Dalam ingatan saya, sekian puluh pasang mata itu tak ada satupun yang berkedip. Hingga saya sendiri tidak berani berkedip… Ibu dan bapak saya melongo, ada riak basah di bola matanya. Akhirnya, setelah 37,5 menit, materi ukhuwah bisa saya sampaikan lengkap dengan ayat dan hadits penunjang. Pfuih…

“Terima kasih Jess…” itu adalah kalimat penutup dari nenek. Tidak ada kalimat lain. Masih belum percaya, mata-mata itu masih memandang saya.

Bubar acara, saya seperti orang yang berbeda. Gadis-gadis sebaya yang tadi asyik merubungi saya tak ada satupun yang mendekat. Sayapun kikuk sendiri.

“Masuk Jess… masuk banget materinya. Bulan depan bisa ngisi lagi nih.” kata salah satu paman saya sambil menyodorkan piring kue ke depan saya.

“Apaan sih om…” kilah saya, dengan muka sedikit memerah.

“Umi sudah lama tahu, kamu itu punya sesuatu.” kata nenek masih dengan senyuman seperti tadi. Kami sekeluarga biasa memanggil dia Umi.

“Aaah umi… Jess malu, gak ada apa-apanya. Masih ada yang lain yang lebih pinter mi.” saya merajuk manja meremas jemari nenek.

“Semua cucu Umi hebat… terutama kamu. Kamu kader PKS juga kan?” lanjut nenek tersenyum sambil merapikan kerudung saya.

Terkesiap, mendengar kata PKS dari mulut nenek. Saya memicingkan mata berharap nenek melanjutkan penjelasan.

“Do’akan nenek panjang umur. 2014 nanti nenek pilih partaimu.” lekat nenek menatap mata saya yang riaknya semakin tebal.

Paman saya yang lainnya datang menghampiri.
“Jess, kalau ada acara PKS undang-undang om ya…” selorohnya sambil mengedipkan sebelah mata.
“Siap om!!!” menggamit bibir saya berusaha tersenyum, tapi akhirnya riak-riak itu tak sanggup saya bendung, mengalir seiring senyuman kerabat yang memandang takzim.

–seperti diceritakan oleh Jessica @pksqatar
sumber:http://www.kabarpks.com/2013/03/kader-pks-juga.html

Dengan Cinta Kami Diterima di Ayamaru



Kadi Abdul

Ayamaru; 29 maret 2013

Perjalanan kami kali ini tidaklah mudah, perjalanan di sepertiga malam yang nikmat ketika kita pakai berkhlawat dengan sang khalik berubah menjadi perjalanan penuh heroic. Lampu sorot mobil kami berjalanan, lantunan semangat kami menderu keras menuju sebuah tempat nun jauh dari kota sorong. Dialah kabupaten maybrat.

Pagi hari kami sudah sampai, indahnya embun dan kabut danau ayamaru menyambut kehangatan mentari, aktivitas kami lanjutkan untuk menyelesaikan berbagai urusan. Lepas siang kami melakukan shalat dhuhur di sebuah mushola yang rencana akan di bangun masjid namun karena belum mendapatkan persetujuan dari warga sekitar akhirnya masjid tersebut belum di bangun. Terlihat kumpulan batu bata yang akan di gunakan untuk membangun masjid tertata mengelilingi mushola.

Kesejukan kembali kami dapatkhan setelah shalat dhuhur yang kami lakukan ber empat bergabung dgan dua warga local yang ada disana. Setelah kedamaian menyelimuti hati kami perjalanan kami lanjutkhan dan di tengah jalan kami mendapatkan tumpukan durian. Lalu kami berhenti dan menanyakan durian dan mencicipi beberapa buah di tempat tersebut.

Menariknya tempatnya berada di depan kantor KPU Kabupaten Maybrat di distrik Ayamaru. Ku ambil foto dan sengaja ku jepret dari arah depan. Setelah lama kulihat selidiki beberapa bendera partai yang ada hanya delapan yang terpampang. Semua adalah partai nasionalis kecuali satu PKS. Di antara partai yang mengusung islam hanya ada PKS di antara partai lain. Tidak ada partai matahari disana, apalagi partai ka’bah. Lalu iseng saya bertanya kepada beberapa orang di sekitar situ.

“bu kog partainya cuman delapan”
“Iya pak cuman delapan” katanya.
Lho khan partainya sekarang sepuluh sahutku,(red: sekarang lebih dari sepuluh)
“Iya itu yang lain gak tahu, tapi si katanya karena beberapa yang lain itu partai islam jadi masyarakat tidak mau terima” tambahnya.
“Oh begitu yah bu koq PKS ada bu “ mencoba menyelidiki.
“oh itu beda ketuanya khan orang ayamaru juga, kayaknya si kuat juga itu, lagian mereka bagus pendekatan ke masyarakat”

Sembari memakan durian di sana kami ganti perbincangan ke arah yang lain.
Dari percakapan sebentar itu sedikit menginspirasi kami kenapa gerakan kami bisa diterima,

Ada hal yang berbeda tapi ada hal prinsip yang justru sangat di terima oleh mereka yang menolak yang lain, Tanya kenapa cobalah bertanya pada mereka, masyarakat yang juga konstituen politik.

Di ayamaru belom ada sinyal apalagi sinyal TV, Tanya kenapa mereka menerima kami, lalu bertanyalah pada diri kita bagaimana politik nasional ini bisa diterima dengan segala keunggulan nilai yang telah di buat kepada masyarkat.

Tapi ada satu kesimpulan yang tidak mungkin salah, bahwa dengan cinta kami diterima oleh mereka.
Gerakan kami dari hati dan akan selalu diterima dengan hati.
Gerakan kami dengan cinta maka mereka menerima kami dengan cinta
Geraka kami dengan ketulusan maka ketulusan juga yang menerima kami tanpa pamrih.
Semoga bermanfaat dan semoga tetap memberi manfaat
Salam tiga besar untuk masyarakat Indonesia

sumber:http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/30/dengan-cinta-kami-diterima-di-ayamaru-546374.html

Kaya karena terpaksa, Kaya dari yang tak di duga

Jumat, 29 Maret 2013 | 18.57



Tentu anda mengenal Chairul Tanjung kan? Pengusaha yang sangat sukses dan sekarang memiliki CT CORP. CT CORP merupakan aglomerasi kelompok bisnis dari bebera usaha yang dia miliki. Chairul Tanjung adalah satu dari sekian banyak yang Kaya karena terpaksa. Terpaksa karena kejepit kebutuhan yang membuatnya mau tidak mau terjun ke dunia usaha 
Pada awalnya, Chairul Tanjung tidak terjun ke dunia bisnis dan focus kuliah di UI pada waktu itu. Sampai pada suatu saat ia mendengan ibunya menggandaikan kain halusnya untuk membayar uang masuk kuliahnya. CT mulai galau dan memaksanya berbisnis. 
Bisnis awalnya adalah bisnis Foto copy dengan memanfaatkan tempat di lorong tangga kampus UI. Hanya keuntungan perorder hanya Rp 2,5. Dan itu harus di bagi dengan temanya karena ia tidak memiliki modal untuk membeli mesin foto copy sendiri. Usaha pertamanya berkembang karena pesaing masih belum ada.
Setelah itu ia mengembangkan bisnis ke bidang lain, berjualan stiker, buku bekas, dan lain lain. Apapun yang penting laku. Selain itu juga membuka kios untuk membuka usaha di bidang kedokteran gigi, namun merugi dan gagal total. 
Karena di paksa keadaan, ia terus bergerak dan bangkit. Dan akhirnya menemukan bisnis yang benar-benar menghasilkan, dari usaha sederhana dan tidak di duga yaitu membuat sandal. Perlu di ingat CT ndak paham membuat sandal karena ia dari kedokteran gigi, tapi karena sudah kadung dan diteruskan. Dengan kerja kerasnya akhirnya sukses. 
sumber:http://www.saudagarpks.com/2013/03/kaya-karena-terpaksa-kaya-dari-yang-tak.html

Caleg PKS Layaknya Tim Sepakbola



Suasana kebatinan caleg PKS ibarat Tim Bola; Gabungan antara obsesi pribadi, kekompakan Tim dan ketundukan kepada Pelatih 

1. Suasana antar caleg dalam satu dapil di PKS, bs sy gambarkan seperti Tim Sepakbola. #calegPKS

2. Tentu ada nuansa kompetisi antar caleg, tapi yg dominan adlh keasadaran bahwa tugas setiap caleg adalah memenangkan partai. #calegPKS

3. Ibarat main bola, tugas Caleg menggoalkan sebanyak2nya dan menahan agar tidak ada goal lawan. Menang pertandingan #calegPKS

4. Targetnya menang (merebut kursi). Perkara siapa yg ngegoalkan, bahkan jadi top skorer itu urusan nanti. Itu bagian dari taqdir #calegPKS

5. Saat goal, celebrasi dilakukan bersama-sama. Semua senang n tidak ada pemain yang menyesali kenapa yang cetak goal bukan saya #calegPKS

6. Bahkan kamera biasanya menshoot ekspresi kegembiraan sang kiper, pemain yang berdiri paling belakang. Caleg terakhir :) #calegPKS

7. Dalam tim sepakbola, tentu bukan semuanya penyerang. Ada pemain tengah, ada pemain belakang (back) bahkan dibutuhkan kiper. #calegPKS

8. Tapi semua saling mendukung kemenangan tim. pemain depan, tengah maupun belakang. Caleg nomer punggung berapapun berkontribusi #calegPKS

9. Sehebat apapun Messi, Ronaldo, RPV,... tanpa support pemain belakang tdk bisa menggoalkan dan memenangkan pertandingan. #calegPKS

10. Dan yang bisa dan berhak menggoalkan tidak saja penyerang. Semua punya kesempatan. Tdk peduli nomor punggung berapapun :) #calegPKS

11. Seringkali pemain belakang yang berkesempatan mencetak goal. Itu hal biasa dan menjadi pemahaman smua #calegPKS Yang penting tim menang!

12. Setiap pemain akan konsisten bekerja pada wilayahnya. Kompak dan tunduk kepada arahan pelatih dan manajer tim. #calegPKS

13. Kekompakan tim inilah modal besar PKS. Semua #calegPKS bekerja dengan arahan pelatih/manajer tim. Dg target merebut 3 Besar

14. Kalau di pertandingan sepakbola dikenal "pemain ke-12" atau supporter, maka PKS memiliki supporter yg sangat solid, kader! #calegPKS

15. Kader PKS adalah supporter fanatis bagi tim #calegPKS yang berlaga. Pengorbanan mereka sangat besar utk pemenangan PKS

16. Dengan perpaduan pemain yg solid dan semua bergerak. Didukung supporter fanatis. PKS yakin bisa tembus 3 Besar. #calegPKS

17. Demikian, gambaran suasana kebatinan #calegPKS yang tetap solid, meski sistem suara terbanyak mendorong ambisi pribadi tiap caleg

18. Kemenangan tim di atas ambisi utk mencetak goal dan menjadi top skorer. #calegPKS

19. Dan semua pemain bekerja maksimal, berperan maksimal. Tidak ada pemain "tidur" di tengah lapangan #calegPKS

20. Dan, kemenangan yg diraih adalah kemenangan tim. Kemenangan partai/jama'ah, bukan kemenangan perseorangan. #calegPKS

21. Demikian #calegPKS dan terima kasih….


  • Content from Twitter

Anak muda PKS beromset 2,4 Milyar



Salut buat anak-anak muda PKS yang terus mengukir karya-karya fenomenalnya. Fitra Jaya Saleh, pengusaha muda 31 tahun ini  sudah memiliki Omset 2,4 Milyar dalam satu tahun. tentu saja ini jumlah yang besar apabila melihat usianya. dan yang lebih fenomenal, ia baru menjalankan bisnis selama 4 tahun terakhir.

Anak muda kelahiran ambon ini menjalani bisnisnya di kota kecil yaitu Kota Salatiga. di sana Fitra memiliki 4 usaha, diantaranya usaha konfeksi, baju muslim, bimbingan belajar dan grosir makanan kemasan. Dengan semangat pantang menyerah dan kemauan untuk belajar ia hingga sekarang mampu memimpin empat perusahaan dengan baik hingga mendapatkan omset total paling sedikit 200 juta tiap bulannya.

Bagi Fitra, prinsip penting dalam bisnis adalah kridibilitas. prinsip inilah yang terus ia pegang hingga saat fitra mengawali usahanya ia sudah bisa mengumpulkan modal 500 juta. yang mengejutakan, modal itu tidak di raih dari bank mau rekan bisnisnya. karena fitra sudah di kenal memiliki kridibilitas yang baik, pemodal tidak ragu memberikannya modal.

Setelah sukses dan usaha memiliki sistem yang baik, Fitra sekarang disibukan dengan mengisi mentor-mentor bisnis di Jawa Tengah. rencana ia akan mengadakan training bisnis di 35 kota dan kabupaten selama 2013. ini bentuk kepeduliannya agar masyarakat Jawa Tengah bisa mandiri.

sumber:http://www.saudagarpks.com/2013/03/anak-muda-pks-beromset-24-milyar.html

Wow, PKS Denpasar Go Green Disambut Meriah Warga

Kamis, 28 Maret 2013 | 11.18

DENPASAR - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin hari semakin kreatif saja aktifitasnya. Tidak melulu ngaji dan ngaji, tetapi berlanjut dengan aktifitas praktis yang merupakan terapan dari tarbiyah (pembinaan) yang telah dilakukannya. Kreatitifitas ini ditunjukkan oleh kader-kader PKS Kecamatan Denpasar Selatan (Densel), Bali. Seiring dengan program pemerintah provinsi “Bali Go Green”, PKS Densel membuat sebuah aksi PKS Go Green.
Aksi PKS Go Green dilaksanakan di jantung Kota Denpasar, tepatnya di pertigaan Jalan Tukad Pakerisan – Tukad Barito dari pagi bakda Shubuh hingga pukul 09.00 WITA, (Minggu 24/3/2013). Aksi kali ini mengusung tujuan untuk membantu menyelamatkan lingkungan yang sudah semakin rusak karena masalah sampah, sekaligus memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang apa-apa yang dapat dilakukan dalam rangka berkontribusi menyelamatkan lingkungan. Dengan membawa 3 botol plastik bekas masyarakat dapat menukarkannya di lokasi aksi dengan 3 ikat/buah sayur-sayuran yang segar. Botol-botol yang telah terkumpul akan diserahkan kepada kader PKS yang berprofesi sebagai pengepul barang bekas.
Antusias warga masyarakat Kelurahan Panjer dan sekitarnya sangat tinggi terhadap aksi PKS ini. Mereka sangat senang dan berharap aksi seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin dan frekuensi lebih sering. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, masih dalam naungan sejuknya Mentari pagi di Pulau Dewata, sejumlah 1000 ikat/buah sayur-mayur habis ditukar dengan botol plastik bekas oleh warga Panjer dan sekitarnya. Sayur-mayur tersebut terdiri dari kangkung, bayam, selada air, wortel, kentang, dan jagung manis. Aksi semakin seru ketika duet kader asli Bali berkoar-koar bak penjual jamu di Pasar Senggol – pasar khas di Bali – menawarkan warga yang melintas di Jl. Tukad Pakerisan untuk mampir “Bapak-Bapak Ibu-Ibu semeton sareng sami wenten, ngiring singgah ring acara PKS Go Green (Bapak-Bapak Ibu-Ibu mari mampir di acara PKS Go Green”.
Disamping itu, selebaran-selebaran seruan untuk berpartisipasi dalam aksi PKS Go Green juga dibagikan kepada para pelintas Jalan Tukad Pakerisan.  Dalam brosur tersebut disebutkan 3 aksi yang dapat dilakukan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, yaitu reduce, reuse, recycle – kurangi, manfaatkan ulang, daur ulang.


*kiriman Humas PKS Kecamatan Denpasar Selatan (pksdensel@gmail.com)

KPK Sudah Hilang Akal Hadapi LHI | by @ridlwanjogja




Ridlwan 
@ridlwanjogja
JurnalisSekali kali pagi pagi serius ah..


  1. Hampir semua koran memuat berita #KPK kenakan pasal pencucian uang utk LHI . Ini seksi buat media ?

  2. Rupanya #KPK ingin men Djoko Susilo - kan LHI, membuat news yg sama.

  3. Minggu2 ini pasti ramai #KPK segel ini kek segel itu kek, lalu fotografer memotretnya.

  4. Ini operasi #KPK buka aurat tersangka. Setelah Djoko lalu LHI.

  5. Lihatlah Djoko, wajah istri-istrinya dijadikan karikatur malah oleh majalah Detik.

  6. Nalar pers sudah kalap, apapun yang #KPK pasangi plang sita dianggap hasil uang haram.

  7. Padahal Johanbudisusiloprabowo #KPK sendiri bilang, benar gaknya tunggu pengadilan.

  8. Johan #KPK : yang menentukan aset itu darimana nanti hakim, bukan KPK bukan pengacara tersangka.

  9. Enak ya masang plang dulu urusan salah nanti. Yg punya Udah terlanjur dihajar pers.

  10. Aset Djoko di Madiun yg hasil warisan pun disita #KPK, aset LHI bakalan juga sama.

  11. Publik nanti disodori foto dan data yang belum tentu itu uang haram LHI. #KPK asal sita?

  12. Ingat background LHI ini pengusaha, sebelum jd anggota dpr, sebelum jd presiden pks.

  13. Sy inget LHI pernah galang malam amal utk Palestina di hotel Sultan, dapatnya miliaran dr teman2 bisnisnya.

  14. Apakah uang amal itu nanti oleh #KPK dianggap duit haram? Kejar sana ke jalur Gaza.

  15. #KPK buka aurat, nanti kehidupan pribadi juga diungkit-ungkit semuanya. Liat Djoko Susilo.

  16. Apa TPPU bisa dikenakan langsung seperti itu? Apa tidak harus terkait kasusnya?

  17. Pembuktian kasus dagingnya saja rumit, sampai2 #KPK minta AD ART PKS.

  18. #KPK perlu membuktikan apa ada di AD ART Presiden partai bisa memerintah kadernya yg jd menteri?

  19. #KPK awalnya menilai pertemuan medan jd deal kongkalikong ternyata bukan.

  20. Pertemuan Medan justru cari solusi agar krisis daging teratasi bukan bahas nego duit haram.

  21. Kasus pokoknya saja belum pas konstruksinya, ini langsung pakai TPPU ? LHI di Djoko Susilokan.

  22. Nanti aset aset lama LHI jauh sebelum jadi Presiden PKS juga akan disita dan dipamerkan ke publik?

  23. Misal aset pemberian dari jaringan dakwah di luar negeri , sebelum jadi DPR dan sebelum jd Presiden PKS.

  24. Siapa saja tersangka korupsi yg kena TPPU ? Apa ada tebang pilih ? Anggie kena nggak?

  25. Hebat lo #KPK ini penciumannya soal aset tajam banget, kemanapun dan dimanapun plang sita siap dipasang.

  26. Ibarat Komodo yang bs mencium mangsa dalam jarak 9 km, #KPK mencium aset orang di Indonesia.

  27. Mengendus-endus, kalau dianggap bau, dipasang plang sita. Kalau salah? Ya nggak papa kan #KPK.

  28. Ayo dong dukung pemberantasan korupsi dengan nalar sehat, jangan fanatik dan radikal fundamentalis #KPK

  29. Fanatik, radikal dan bigot KPK adalah mengimani #KPK tak pernah salah, KPK suci dan apapun yg mereka lakukan benar.

  30. Dan hanya kepada Allah lah kita berlindung atas aurat-aurat dan aib kita.

*https://twitter.com/ridlwanjogja

Hubungan Sedekah dan Omset

Sebagian orang masih juga mengira bahwa mengeluarkan harta dalam bentuk zakat, infak dan sedekah / shadaqah fi sabilillah akan mengurangi jumlah nominal harta dan menyebabkan kefakiran. Hal ini wajar, karena sifat dasar manusia adalah pelit. Ditambah lagi syetan selalu menakut-nakuti orang yang akan berinfak dengan kefakiran. Tujuannya agar mereka tidak mendapat pahala dan kebaikan yang menjadi sarana masuk surga.
Allah Ta'ala berfirman,
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 268)]
Itulah sebabnya banyak orang berfikir bahwa sedekah tidak berpengaruh bahkan mengurangi pendapatan atau rizki yang kita dapatkan. namun kita harus memulai dengan merubah mindset kita bahwa Omset yang kita hasilkan adalah buah dari sedekah. 
siapakah yang memberikan Omset kepada kita, costomer? iya, memang benar, omset uang costomer kita, dari mana costomer memiliki keinginan untuk membeli produk kita, dan bagaimana dan siapa yang mengisi fikiran costomer kita untuk memilih produk kita? Allah...
ingat hadist berikut : 
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman:
أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ أُنْفِقْ عَلَيْكَ
"Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya aku berinfak kepadamu." (Muttafaq 'Alaih) Maknanya adalah Aku beri ganti yang lebih baik untukmu. Ini selaras dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ
"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (QS. Saba': 39)
semangat berbisnis dan semangat sedekah 
 
sumber:http://www.saudagarpks.com/2013/03/hubungan-sedekah-dan-omset.html

Mahasiswa PKS Berwirausaha perkerjakan anak jalanan

Ditengah kesibukannya sebagai mahasiswa, kader PKS mahasiswa Fakultas Pertanian UNS  mampu menjalankan bisnis yang mandiri. tidak hanya itu, Mahasiswa yang memiliki nama lengkap Aditya Bayu Pamungkas ini karyawan yang di pekerjakan merupakan anak jalanan dan pengamen di Kota Solo.

Ide wirausahanya di awali setelah ia aktifnya di LSM Seroja yang menangani anak jalanan dan pengamen di kota Solo. melihat keprihatinan kondisi para anak jalanan. Bayu berinisiatif membuat bisnis yang mandiri. Dengan modal pinjaman kurang lebih 5 juta, ia membuat usaha kucingan. hebatnya, menu masakan di kucingan ini di masak oleh ibu-ibu  binaan seroja yang tidak lain adalah ibu dari anak-anak jalanan di Kota Solo.

Setelah berjalan beberapa bulan, akhirnya Bayu mengembangkan usaha Fried Chiken. karena tidak memiliki basic memasak ia kursus belajar menggoreng ayam dan membuat bumbu yang pas. karena perkembangan cukup bagus, akhirnya usaha di fokuskan untuk mengembangkan produk fried chikenya. berdirilah Mas gon's Fried Chiken (MFC).

Saat ini, Mas gon's Fried Chiken telah membuka beberapa cabang dan memperkerjakan anak anak jalanan di Kota Solo. Dan karena optimisnya, bayu menambah cabang Usahanya dengan membuka Mas gon's Cuci Motor. lagi-lagi usahanya ini memperkerjakan anak jalanan dan pengamen.

Optimis dan kegigihan Bayu bisa dijadikan contoh, di tengah kesibukan sebagai mahasiswa ia bisa mengembangkan usaha bahkan memperkerjakan anak jalanan memberikan manfaat bagi orang lain. luar biasa....

arat

sumber:http://www.saudagarpks.com/2013/03/hubungan-sedekah-dan-omset.html

Saya 'Dipaksa' Bergabung PKS

Rabu, 13 Maret 2013 | 21.11

Tahun 2004 adalah awal kisah perjalanan saya mengenal PKS. Saya bukanlah kader dakwah yang direkrut melalui kegiatan kampus, karena saya tidak aktif di kegiatan kampus, bukan karena tidak hobi tetapi lebih karena saya harus membiayai kuliah sendiri. Saya bekerja pagi sampai sore kemudian malamnya kuliah. Artinya tidak ada kesempatan untuk aktif di kegiatan kemahasiswaan, apalagi saya kuliah bukan universitas negeri.
Tahun 2004 saya semester akhir, karena ada salah satu dosen yang cukup dekat dengan saya aktif menjadi pengurus di salah satu partai politik (waktu itu partai no urut 9) dan beliau mencalonkan diri sebagai caleg DPR-RI saya diminta untuk membantu dalam berbagai kegiatan sosialisasi dan pengadaan alat peraga kampanye. Termasuk di tempat kos saya penuh dengan bendera partai tersebut sehingga orang-orang menyangka saya adalah kader partai tersebut.
Perjalanan waktu mendekati hari pemungutan suara saya di datangi oleh salah seorang kader PKS yang dimediasi oleh salah seorang tetangga tempat kost saya, intinya saya diminta menjadi saksi PKS. Saya menerima, kemudian diundang dalam forum-forum pelatihan saksi PKS bersama beberapa calon saksi yang lain.
Pada waktu itu saya adalah ketua salah satu club motor terbesar di provinsi saya. Maklum, sebagai ketua club motor saya bergaul dan berbaur dengan berbagai macam orang yang mempunyai latar belakang beragam. Dan salah satu kebiasaan buruk yang masih saya lakukan saat itu adalah saya masih merokok.
Tak canggung kader PKS yang mengajak saya menjadi saksi membelikan saya sebungkus rokok ketika hari pemungutan suara dan tidak canggung pula ketika kamar saya dan halaman rumah penuh bendera partai lain.
Ada beberapa pengalaman menarik ketika saya menjadi saksi PKS di TPS tempat saya bertugas. Ada saksi lain dari partai Islam, ketika saya merokok dia bertanya: “ lho mas kader PKS kok merokok”. Saya jawab, “saya bukan kader PKS mbak, saya hanya diminta jadi saksi PKS”.
Kejadian menarik lainnya adalah ketika terjadi deadlock, ketua PPS selalu menayakan: “Bagaimana saksi PKS?” Saya bangga sebagai saksi PKS yang selalu dijadikan rujukan ketika terjadi permasalahan di lokasi TPS.
Kejadian yang luar biasa, dan awal perubahan besar hidup saya adalah ketika masyarakat mulai sepi, maka para saksi diminta untuk memilih. Saya bergegas ke bilik suara, saya mengambil kertas suara, saya buka, dan tiba-tiba tangan saya mencoblos partai dengan nomor urut 16. Ya, partai nomor urut 16 dalam pemilu 2004 adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Saya pernah mendapat sosialisasi bahwa jika partai yang dipilih berbeda dengan caleg yang dipilih maka suara tersebut tidak sah. Sejanak saya merenung, : “daripada suara saya tidak sah” (karena saya ingin mencoblos caleg DPR-RI dari partai nomor urut 9) lebih baik saya coblos aja caleg-caleg PKS walaupun saya tidak kenal sama sekali siapa mereka”.
Waktu itu pertimbangan saya adalah, saya pilih nama-nama yang bagus saja, kalau namanya bagus dan Islami mudah-mudahan orang baik. Maka untuk caleg DPR-RI waktu itu saya coblos nama Drs. Al Muzzamil Yusuf, untuk caleg DPRD provinsi saya coblos nama Ir. Ahmad Junaidi Auly, dan untuk caleg DPRD Kab/Kota saya coblos nama Syarif Hidayat, ST.
Pertimbangan saya sederhana, nama-nama yang bagus mudah-mudahan orangnya baik. Selesai mencoblos saya keluar dari bilik suara kemudian saya menelpon salah satu temen saya untuk meminta mencoblos caleg DPR-RI dari partai nomor 9. Saya ceritakan karena saya salah nyoblos PKS, saya sudah kadung janji mau nyoblos caleg tersebut. Teman saya tersebut mengiyakan dan menyanggupi untuk mengganti satu suara saya untuk partai nomor 9.
Peristiwa tersebut benar-benar terkenang oleh saya, dan selanjutnya saya mulai mengamati PKS. Perjalanan yang cukup panjang akhirnya mempertemukan saya dengan Tarbiyah. Perlahan namun pasti akhirnya saya berinteraksi, membaur bersama orang-orang yang luar biasa.
Anak ke-3 penulis
Dan melalui gerakan Dakwah PKS inilah saya dipertemukan dengan istri yang sholihah. Saya begitu bersyukur dipertemukan dengan gerakan dakwah ini. Saya begitu bahagia. Dan kebahagiaan itu semakin begitu besar dengan kehadiran tiga jundi yang akan mewarisi perjuangan dakwah ini.


Lampung, 13-03-2013

by Abu Haaniya


sumber :http://www.pkspiyungan.org/2013/03/saya-dipaksa-bergabung-pks.html

Post Terpopuler

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. )|( PKS Bae Kudus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger