Yang kami tau, Ustadz S, anggota DPRD Kota Tangerang dari PKS beliau
‘punya’ dua mobil. Satu mobil pribadi dan satu mobil dinas. Beliau lebih
sering menggunakan mobil pribadi untuk mobilisasi. Sedangkan mobil
dinas beliau dedikasikan untuk dipinjam masyarakat, karena menurut
beliau "itu mobil rakyat, biar dipake rakyat juga".
Beberapa hari yang lalu, Abu Fatih telpon sang Ustadz, minta izin pinjam
mobil untuk menjemput putri kami di pesantren hari Rabu tanggal 8.
Ustadz S mempersilahkan.
Maka, Rabu pagi, meluncurlah Abu Fatih ke rumah sang Ustadz untuk
mengambil mobil. Sesampainya di rumah beliau, ternyata ga ada mobil.
Mobil pribadi maupun mobil dinasnya ga ada. Kata Umi nya, "Ustadz ke
kantor bawa mobil dinas. Pa Fadil ambil aja mobil dinas di kantor. Motor
Pa Fadil taruh di sini, Pa Fadil ke kantor pake motor saya. Biar nanti
Ustadz pulangnya pake motor".
Masalahnya....... kami tau bahwa putri beliau pun harus dijemput di
pesantren, karena putri beliau satu kelas di pesantren dengan putri
kami. Maka terlontar pertanyaan dari Abu fatih kepada Istri sang Ustadz
"Lha, terus Hana (putri beliau) bagaimana?". Dengan santai istri sang
Ustadz menjawab, "Hana nanti saya yang jemput pake motor."
Subhanalloh. Jadi, yang punya mobil njemput putrinya pake motor, karena
mobilnya dipinjam oleh orang yang mau njemput putrinya juga, di
pesantren yang sama???
“Itu kan mobil rakyat” benar-benar sudah melekat pada aleg dan keluarga aleg ini.
ALLOHU AKBAR!!
by Ratih Kartiningsih
*sumber: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=290435904397186&set=a.137355103038601.29452.100002923374352&type=1&theater
0 comments:
Posting Komentar