by @OfficialtamsQ
seharusnya @tvOneNews menjadi penengah masalah masyarakat bukan jadi pemecah belah akidah
Ibarat menaruh api di dalam jerami
...ya mbok jangan menambah kegundahan rakyat dengan (seolah-olah) ada pertentangan agama/akidah di negeri ini.
tapi ga ada pihak yg tegasd bilang ke TV One. Apa bikin gerakan boikot aja? -_-"
Ya miris aja, ngliat @tvOneNews sebuah media besar nasional; Bukannya mencari jalan temu permasalahan tapi malah mengadu domba dgn akidah.
Ibarat, 'Tak ada asap, jika tak ada api'. Yg kita harus cari ya benang merahnya, knp sampai Munarman melakukan tindakan yg tidak etis
Saya juga kurang setuju dgn sikap Munarman, sungguh sangat tidak etis di mata masyarakat
@tvOneNews siarkan pertikaian umat beragama! Di tengah himpitan persoalan2 berat yg diakibatkan oleh berbagai kebijakan rezim SBY
Mengapa tvOne milik Aburizal Bakrie malah getol menyosialisasikan pertikaian umat beragama?
Setelah Ahmadiyah, kini diangkat sengketa Syiah di Madura.
Kalau memang Aburizal tidak menaruh empati terhadap penderitaan rakyat akibat dinaikkannya harga BBM...(cont)
...ya mbok jangan menambah kegundahan rakyat dengan (seolah-olah) ada pertentangan agama/akidah di negeri ini.
Adhie M. Massardi yang mengirimkan pesan tersebut via Blackberry (BB) tak lain adalah Sekjen Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI).
Adhie M. Massardi: di tengah keprihatian warga Negara Indonesia tentang kenaikkan BBM, ILC justru memprovokasi pertikaian umat beragama.
Bukan hanya M. Karyono, Adhie M. Massardi (mantan jubir Gusdur) juga geram dengan tayangan ILC @tvOneNews pada 25 Juni
Muhammad Karyono juga sempat mem-posting tulisan tentang episode ILC pada 25 Juni ini, yang menjadi trending topic.
Judul tulisannya: Ketika ILC Mengail di Air Keruh. Menurut Karyono, tayangan ILC meninggalkan kesan provokatif.
Acara Karni Ilyas tersebut, seperti sengaja didesain untuk menjadi panggungnya kaum Syiah Sampang yg menjadi korban kekerasan warga sekitar.
Kesan provokatif semakin terlihat saat KH Djafar Shodiq, perwakilan ulama Madura menyampaikan klarifikasi.
Lalu kamera mengambil shot wajah Iklil Al-Milal, perwakilan pengungsi Syiah, yang nampak meremehkan dan menantang klarifikasi Kyai.
Kesan provokatif lain ditunjukkan Karni Ilyas saat bertanya pada KH Djafar.
Sebab itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat’?,” tanya Karni Ilyas.
Belum juga dijawab oleh KH Djafar, Karni Ilyas langsung menutup segmen.
Dalam dunia televisi, hal yang dilakukan oleh Karni Ilyas adalah membuat hooker. Tujuannya agar pemirsa penasaran.
Sayang, bukannya penonton penasaran, seperti juga Karyono, hal ini malah hooker tersebut berpotensi menimbulkan salah interpretasi.
Pertanyaan yang kemudian menjadi semacam statement Karni Ilyas tersebut memang selalu menjadi “ciri khas”.
Pengajar FIKOM Unpad, S. Kunto Adi WIbowo bahkan mengatakan, bahwa Karni Ilyas bagai seorang guru yang selalu memaksakan logikanya.
Menurut S. Kuntho: @KarniIlyas, di dalam ILC, aktor-aktor politik mempertaruhkan kemampuan spinning isu ... http://t.co/zuI1oroobo
..... dan ejekan halus, dan tak jarang melontarkan ancaman yang kasar dan melecehkan. #ILC
Sudah selayaknya tayangan ILC @tvOneNews tgl 25 Juni itu dilaporkan Komisi Penyiaran
@KarniIlyas, pun sepenuhnya mengeksploitasi kekuasaannya, dengan mengatur ritme dan memprovokasi komentar-komentar.”
Sudah selayaknya tayangan ILC @tvOneNews tgl 25 Juni itu dilaporkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) cc: @veb_in1989
S. Kunto, Adhie M. Massardi, dan banyak penonton juga sepakat, tayangan ILC pada 25 Juni lalu sangat provokatif.
Ketidakseimbangan tayangan ILC tersebut. Padahal @KarniIlyas sebagai jurnalis senior tahu, ada istilah cover both sides story.
Lanjut lagi, pembahasan serius tapi santai
Judul ILC “Syiah Diusir, Negara Kemana” menunjukkan tvOne dalam posisi mengadvokasi Syiah tanpa ... http://t.co/wA5PTPVn98
Dari awal presenter @KarniIlyas sudah mempersempit sisi jurnalisme dengan memblock ILC untuk tidak membahas perbedaan ajaran Sunni Syiah
Padahal perbedaan ajaran inilah yang jadi akar masalah Sampang. Selama ini tidak disentuh, persoalan Sampang tidak akan selesai.
Ketidakadilan dalam membagi suara kepada narasumber di acara ILC @tvOneNews
Alokasi waktu untuk para ulama Sampang yang mengetahui sejarah kasus Syiah sangat sedikit. Berbeda dengan kelompok Syiah.
Tidak ada lembaga yg dihadirkan dari lembaga Ahlussunah utk menjelaskan kasus Sampang. Berbeda dengan kalangan Syiah yang dihadirkan Kontras
Padahal ormas Ahlussunah juga memiliki data valid yang langsung berdasarkan penelitian seperti MIUMI
@karniilyas memberi kesempatan konfirmasi pada tokoh Syiah, sementara dari tokoh Ahlussunnah tidak. Itulah yg terjadi di @tvOneNews
Salah satunya tokoh Kristen seperti Rommo Benny yang sama sekali tidak mewakili agama Islam. Ini jelas menghina komunitas muslim.
Sangat aneh, @tvOneNews malah mengundang narsum yg tidak kompeten
Seperti yg ditayangkan di ILC oleh @karniilyas di @tvOneNews . ILC tidak menyelesaikan masalah Syiah & cenderung malah mendadu domba akidah
Tak hanya Ahmadiyah, Pemerintah RI juga terkesan memelihara Syiah di Indonesia yg jelas sudah dinyatakan sesat oleh MUI
Utk lebih jelasnya, mengetahui Ahmadiyah --> NASIONAL >> Penjelasan Terhadap Ahmadiyah dan Alirannya http://t.co/HI9s623OfH
Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchory meminta pemerintah utk melarang Ahmadiyah, krn sudah ditetapkan Ahmadiyah sbg aliran sesat sejak 1980
Sedangkan di Malaysia dan Brunei Darussalam Ahmadiyah sudah ditetapkan sebagai aliran yang dilarang
Di Pakistan, Ahmadiyah Lahore & Qadian hanya dibolehkan jadi agama baru
Kita bahas, kenapa sih sebagian Ahmadiyah dimusuhi? Ada 2 aliran Ahmadiyah di Indonesia yaitu Qodian & Lahore
Wajar, bila saja MUI sudah menyatakan label sesat pada Ahmadiyah namun pemerintah masih menggantung putusan SKB menteri soal Ahmadiyah tsb
Adhi M. Massardi: "Ahmadiyah adalah alat peliharaan pemerintah yang sewaktu-waktu bisa digunakan pemerintah, jika pemerintah inginkan.."
@gawilgawil Cek TL gw aja, lagi gw kupas abis apa itu Ahmadiyah & tindakan kontroversial Munarman
Saya masih ingat pernyataan Adhi M. Massardi (Mantan Jubir Gusdur) terkait Ahmadiyah di Indonesia
Sama seperti Adhi, dalam acara ILC @tvOneNews itu terlihat seperti bukan menyelesaikan masalah, tapi malah mengadu domba akidah
Bukan, hanya Munarman. Hal ini pernah terjadi pada Adhi M. Masardi mantan Jubir Gusdur juga menyikapi masalah Syiah/ Ahmadiyah
Memang sih, tidak etis apa yg dilakukan Munarman itu pada Tamrin di sebuah acara TV nasional yang disaksikan jutaan masy. Indonesia
Content from Twitter
0 comments:
Posting Komentar